dc.identifier.citation | Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Akinoglu. O., & Tandagon. R. O. 2007. The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education 896 On Students Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Volume 3, Nomer 1, 71-81. Al Muhdhar, M.H.I.2015. Draft Pedoman Pengembangan Kampung Organik. Laporan Penelitian tidak diterbitkan.Malang: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Anggraini, F. 2011. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia untuk Kelas XII Semester III Program Kejuruan Teknik Mekanik Otomotif dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Tesis tidak diterbitkan Malang:Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Arbaat, H., Norshariani, A. R. & Sharifah Intan, S. S. A. 2010. The level of environmental. Knowledge, awareness, attitudes and practices among UKM students. Journal of science. Vol 13.No 2 : 5-8. Arends, R. 2012. Learning to teach. New York: Mc-Graw Hill. Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer Science + Business Media, LLC. Daryanto. 2013. Menyusun Modul bahan ajar persiapan guru dalam mengajar Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas.2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:Depdiknas. Kementrian Pertanian. 2012. Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari panduan.pdf), diakses 5 April 2015. (KRPL). (Online),(http://www.litbang.pertanian.go.id/krpl/isi- Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press. Sungkono. 2006. Pengembangan Bahan Ajar Modul. Yogyakarta: FIP UNY. Swindell, R., Jamieson-Proctor, R., Richmond, J. & Parkinson, P. 2003. Reimagining primary science education at Griffith University. In Reimagining practice: Researching change, ed. B. Bartlett, F. Bryer, and D. Roebuck. Brisbane: School of Cognition, Language and Special Education, Griffith University. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2003 tentang Tujua Pendidikan Nasional. | in_ID |
dc.description.abstract | Bahan ajar memiliki peran sangat penting bagi guru, siswa, serta pada kegiatan pembelajaran. Salah
satu jenis bahan ajar yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar adalah modul.
Modul merupakan salah satu bahan ajar yang disajikan secara sistematis sehingga penggunanya
dapat belajar dengan atau tanpa guru. Dengan demikian modul dapat dijadikan bahan ajar untuk
belajar mandiri dan menjadikan pembelajaran semakin bermakna sehingga dapat membantu siswa
mencapai kompetensi belajar. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan bahan
ajar berupa modul program KRPL berbantuan PBM. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Menyusun
modul Program KRPL berbantuan PBM untuk siswa sekolah menengah pertama (2) menguji
kelayakan modul Pogram KRPL berbantuan PBM melalui uji validasi oleh ahli materi ahli modul,
dan praktisi pendidikan (3) menguji kepraktisan modul program KRPL berbantuan PBM melalui
uji coba pendahuluan oleh siswa. Pengembangan modul program KRPL berbantuan PBM
menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Desagn, Develop, Implement, Evaluasi).
Hasil validasi ahli materi sebesar 90,5% dengan kategori sangat valid. Hasil validasi ahli modul
sebesar 82,4% dengan kategori sangat valid, Hasil praktisi pendidikan di lapangan sebesar 96,0%
dengan kategori sangat valid, dan uji pendahuluan sebesar 89,9% dengan kategori sangat valid.
Berdasarkan hasil uji validasi dan uji pendahuluan dapat disimpulkan bahwa modul program
KRPL berbantuan PBM sangat layak dan praktis diterapkan pada pembelajaran untuk siswa SMP
Kota Malang. | in_ID |