Analisis Kemampuan Kognitif, Menalar dan Sikap Siswa SMP pada Materi Ekosistem Dikaitkan dengan Gender
Abstract
Perbedaaan gender dalam pendidikan dan kemampuan belajar siswa telah banyak dipelajari, khususnya pada
ilmu sains, teknologi dan matematika. Termasuk pada bidang IPA/biologi khususnya pada materi ekosistem
yang menunjukkan bahwa dalam hal jumlah siswa perempuan lebih mendominasi dibanding siswa laki-laki.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan kognitif, menalar dan sikap lingkungan siswa serta
hubungan (korelasi) semua variabel tersebut di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) pada materi
ekosistem dikaitkan dengan gender di Kabupaten Bandung yang berpredikat sekolah ADIWIYATA NASIONAL
(penghargaan pemerintah kepada SEKOLAH HIJAU/GREEN SCHOOL). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian survey. Peneliti hanya melihat secara deskriptif hasil belajar siswa pada
pembelajaran materi ekosistem, keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan antara perolehan nilai hasil
siswa laki-laki dan siswa perempuan (kemampuan konitif), kemampuan bernalar siswa, serta sikap terhadap
lingkungan siswa sebelum dan setelah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) materi tersebut. Penelitian
dilakukan pada empat kelas dari sepuluh kelas VII SMP di SMPN 3 Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan). Data penelitian diperoleh dengan menggunakan
instrumen soal kognitif Taksonomi Bloom Revisi (ranah C1-C3) dan Tes kemampuan menalar pada ranah C4C5,
serta
menggunakan
Tes
of
Logical
Thinking
(TOLT)
untuk
mengukur
kemampuan
lima
pola
penalaran
yang
meliputi:
penalaran proporsional, pengendalian variabel, penalaran probabilitas, penalaran korelasional, dan
penalaran kombinatorial. Soal diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran (sebagai pre-test) dan setelah
pembelajaran (sebagai post-test). Siswa menunjukkan peningkatan pada kemampuan kognitif serta sebagian
besar sebelum pembelajaran berada pada fase kongkrit, beralih ke fase transisi dan, bahkan ada beberapa yang
sudah memasuki fase formal. Tetapi sikap lingkungan siswa terhadap lingkungan sebelum dan setelah
pembelajaran tidak menunjukkan perbedaan nyata dan hubungan (korelasi) yang negatif antar variabel antara
siswa laki-laki dan perempuan.