Uji Antioksidan Teh Kombinasi Krokot (Portulaca Oleracea) dan Daun Kelor dengan Variasi Suhu Pengeringan
Abstract
Krokot dan kelor yang selama ini dianggap hanya sebagai gulma dan tanaman pagar, faktanya memiliki
manfaat yang besar bagi tubuh kita. Pembuatan teh dengan pengovenan merupakan salah satu inovasi
baru dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan krokot dan daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kualitas antioksidan pada teh kombinasi krokot dan daun kelor dengan variasi
suhu pengeringan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial. Faktor
I adalah variasi konsentrai tanaman krokot dengan daun kelor (K), yaitu K1 (1 g: 1 g) , K2 (1,3 g: 0,7
g), K3(0,7 g dan 1,3 g). Faktor II adalah variasi suhu (S), yaitu S1 (45°C), S2 (50°C), dan S3 (55°C).
Hasil penelitian menunjukkan kualitas antioksidan tertinggi pada K3S3 75,51% dengan konsentrasi
krokot lebih sedikit dibanding dengan daun kelor dan suhu pada 55°C, sedangkan K2S1 Kualitas
antioksidan paling rendah karena konsentrasi krokot lebih banyak. Krokot mengandung Omega-3
sebagai antioksidan dan kelor mengandung berbagaimacam antioksidan kuat seperti tanin. Semakin
tinggi kandungan antioksidan, maka semakin baik teh yang dihasilkan. Hasil kualitas organoleptik
terbaik adalah pada perlakuan K2S1, K3S1, K2S2, K3S2, K1S3, dan K3S3 dengan penilaian
organoleptik warna coklat tua, rasa sedikit pahit, aroma sedikit langu, namun daya terima kurang suka.