dc.identifier.citation | Mangunwijaya, YB. (2000), Pengantar Fisika Bangunan. Djambatan: Jakarta. Adityananda, Rony. (1998), Pengendalian Cahaya Alami Sebagai Upaya Penghematan Energi pada Bangunan Perkantoran. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UNDIP: Semarang. Bean, Robert. 2004. Lighting Interior And Exterior. Massachusets: Architectural Press. C, Darmasetiawan, L, Puspakesuma. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu. Gramedia: Jakarta. Dora, Purnama Esa. (2011), Optimasi Desain Pencahayaan Ruang Kelas SMA Santa Maria Surabaya, DIMENSI INTERIOR, VOL. 9, NO. 2, Desember 2011: 69-79 70 Driyarkara. (1980), Tentang Pendidikan. Kanisius, Yogyakarta. Lechner, Norbert. (2001), Heating, Cooling, Lighting: Metode Desain untuk Arsitektur Edisi Kedua. Terjemahan oleh Sandriana Siti. 2007. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Lippsmeier, Georg. (1994). Bangunan Tropis. Erlangga: Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007. Soegijanto. (1998), Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis lembab Ditinjau dari Aspek Fisika Bangunan. Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta. Mangunwijaya, YB. (2000), Pengantar Fisika Bangunan. Djambatan: Jakarta. SNI 03-2396-2001: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung. SNI 03-6197-2000: Konservasi Energi Sistem Pencahayaan pada Bangunan Gedung. Perkins, Bradford. (2001), Elementary and Secondary School. Canada: John Wiley & Sons, Inc Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 | in_ID |
dc.description.abstract | Pencahayaan alami merupakan sumber pencahayaan terbaik bagi bangunan, tidak terkecuali untuk
bangunan sekolah. Intensitas pencahayaan alami yang baik, akan berdampak pada kenyamanan
proses belajar mengajar di ruang kelas. Sekolah dasar merupakan tahap kedua pendidikan anak
setelah melewati taman kanak-kanak, dimana pada tahap ini diajarkan ilmu-ilmu dasar pendidikan
formal anak. Berhasilnya proses belajar mengajar di sekolah dasar tentunya akan membentuk
pribadi-pribadi yang unggul untuk lanjut pada tahap pendidikan selanjutnya. Penelitian ini
merupakan penelitian awal mengenai kenyamanan visual di ruang kelas. Adapun metodenya yaitu
kuantitatif yang datanya diperoleh melalui survey dan pengukuran langsung di lokasi penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi intensitas pencahayaan alami di dalam ruang
kelas sekolah dasar dan meninjau kesesuaiannya dengan standar pencahayaan alami bangunan. Ada
tiga sekolah dasar di kota Makassar yang dijadikan sampel penelitian. Sampel dipilih secara
purposive sampling. Pada setiap sekolah, dilakukan pengukuran pagi hingga siang hari. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar intensitas cahaya alami ruang kelas sekolah dasar di Kota
Makassar berada di bawah standar pencahayaan rata-rata SNI ruang kelas. Sebanyak 87,9%
dibawah nilai standar pencahayaan rata-rata SNI untuk ruang kelas dan hanya sebanyak 12,1% yang
diatas nilai standar SNI. | in_ID |