Show simple item record

dc.contributor.authorIdrus, Irnawaty
dc.contributor.authorHamzah, Baharuddin
dc.contributor.authorMulyadi, Rosady
dc.date.accessioned2016-12-31T03:10:18Z
dc.date.available2016-12-31T03:10:18Z
dc.date.issued2016-12-07
dc.identifier.citationMangunwijaya, YB. (2000), Pengantar Fisika Bangunan. Djambatan: Jakarta. Adityananda, Rony. (1998), Pengendalian Cahaya Alami Sebagai Upaya Penghematan Energi pada Bangunan Perkantoran. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UNDIP: Semarang. Bean, Robert. 2004. Lighting Interior And Exterior. Massachusets: Architectural Press. C, Darmasetiawan, L, Puspakesuma. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu. Gramedia: Jakarta. Dora, Purnama Esa. (2011), Optimasi Desain Pencahayaan Ruang Kelas SMA Santa Maria Surabaya, DIMENSI INTERIOR, VOL. 9, NO. 2, Desember 2011: 69-79 70 Driyarkara. (1980), Tentang Pendidikan. Kanisius, Yogyakarta. Lechner, Norbert. (2001), Heating, Cooling, Lighting: Metode Desain untuk Arsitektur Edisi Kedua. Terjemahan oleh Sandriana Siti. 2007. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Lippsmeier, Georg. (1994). Bangunan Tropis. Erlangga: Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007. Soegijanto. (1998), Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis lembab Ditinjau dari Aspek Fisika Bangunan. Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta. Mangunwijaya, YB. (2000), Pengantar Fisika Bangunan. Djambatan: Jakarta. SNI 03-2396-2001: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung. SNI 03-6197-2000: Konservasi Energi Sistem Pencahayaan pada Bangunan Gedung. Perkins, Bradford. (2001), Elementary and Secondary School. Canada: John Wiley & Sons, Inc Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8076
dc.description.abstractPencahayaan alami merupakan sumber pencahayaan terbaik bagi bangunan, tidak terkecuali untuk bangunan sekolah. Intensitas pencahayaan alami yang baik, akan berdampak pada kenyamanan proses belajar mengajar di ruang kelas. Sekolah dasar merupakan tahap kedua pendidikan anak setelah melewati taman kanak-kanak, dimana pada tahap ini diajarkan ilmu-ilmu dasar pendidikan formal anak. Berhasilnya proses belajar mengajar di sekolah dasar tentunya akan membentuk pribadi-pribadi yang unggul untuk lanjut pada tahap pendidikan selanjutnya. Penelitian ini merupakan penelitian awal mengenai kenyamanan visual di ruang kelas. Adapun metodenya yaitu kuantitatif yang datanya diperoleh melalui survey dan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi intensitas pencahayaan alami di dalam ruang kelas sekolah dasar dan meninjau kesesuaiannya dengan standar pencahayaan alami bangunan. Ada tiga sekolah dasar di kota Makassar yang dijadikan sampel penelitian. Sampel dipilih secara purposive sampling. Pada setiap sekolah, dilakukan pengukuran pagi hingga siang hari. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar intensitas cahaya alami ruang kelas sekolah dasar di Kota Makassar berada di bawah standar pencahayaan rata-rata SNI ruang kelas. Sebanyak 87,9% dibawah nilai standar pencahayaan rata-rata SNI untuk ruang kelas dan hanya sebanyak 12,1% yang diatas nilai standar SNI.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectIntensitasin_ID
dc.subjectPencahayaan Alamiin_ID
dc.subjectPencahayaan Ruang Kelasin_ID
dc.titleIntensitas Pencahayaan Alami Ruang Kelas Sekolah Dasar di Kota Makassarin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record