Show simple item record

dc.contributor.authorKamaludin
dc.date.accessioned2017-01-14T06:40:23Z
dc.date.available2017-01-14T06:40:23Z
dc.date.issued2016-12-07
dc.identifier.citationKadir, Abdul, “Pemrograman dengan Delphi”, Erlangga, 2000 Nasution, Amrinsyah, “Metode Numerik”, Erlangga, 1998. Salmon, C.G.&Johnson, J.E.,”Steel Structures : Design and Behavior.4th Ed.” , New York, 1996. Segui, W.T. 2003. LRFD Steel Design, 3rd ed. Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove. Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD. Jakarta : Penerbit Erlangga. Timoshenko.,& Goodier,”Theory of Elasticity”, New York, 1956in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8142
dc.description.abstractSalah satu peranan teknologi pada bidang rekayasa adalah pada bidang rekayasa struktur dalam mendesain suatu elemen pada struktur baja. Sambungan antar elemen merupakan salah satu yang harus diperhatikan dalam merencanakan struktur baja. Tahap mendesain sambungan sering kali membutuhkan suatu proses yang cukup panjang dan rumit. Ada beberapa kasus dalam mendisain sambungan pada struktur baja yang tidak dapat dirancang apabila dilakukan secara manual karena membutuhkan proses yang cukup panjang dan berulang. Melihat keadaan ini diperlukan suatu cara untuk menerapkan teknologi perangkat lunak pada disain sambungan baja. Pembuatan perangkat lunak biasanya menggunakan suatu metoda numerik untuk mempermudah implementasi ke bahasa pemrograman. Permasalahan yang timbul adalah bagaiman menerapkan metoda numerik untuk menyelesaikan masalah-masalah disain elemen struktur ini. Selanjutnya diperlukan satu atau beberapa metode numerik yang akan diterapkan pada penyelesaian disain sambungan baja ini dengan cara memanfaatkan teknologi rekayasa perangkat lunak. Studi Kasus yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah disain panjang las pada sambungan las geser eksentris. Hasil dari penelitian ini diantaranya pertama, menentukan panjang las lebih cepat dan akurat. Kedua, kesalahan hasil yang diperoleh dalam menentukan panjang las ini bisa diatur sekecil mungkin dari nilai toleransi yang diberikan. Ketiga, panjang las yang diperoleh secara umum hanya beberapakali iterasi saja. Keempat, Penerapan metode bagi dua (bisection) ini dapat digunakan dalam menentukan panjang las karena metode ini selalu konvergen ke nilai panjang las yang sebenarnya.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectdesain sambunganin_ID
dc.subjectsambungan lasin_ID
dc.subjectgeser eksentrisin_ID
dc.subjectpanjang lasin_ID
dc.subjectmetode bagi dua (bisection)in_ID
dc.subjectkapasitas sambunganin_ID
dc.titleDesain Panjang Las pada Sambungan Las Geser Eksentris dengan Metode Bagi-Dua (Bisection)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record