Show simple item record

dc.contributor.authorHartono, Robby
dc.contributor.authorArthaya, Bagus Made
dc.contributor.authorAlfian
dc.date.accessioned2017-01-17T02:51:44Z
dc.date.available2017-01-17T02:51:44Z
dc.date.issued2016-12-07
dc.identifier.citationDinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor, (1996), “Survei Penumpang 1996”, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bogor. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor, (2006), “Ekspose Pembenahan Transportasi Kota Bogor”, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bogor. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor, (2010), “Laporan Tahunan DLLAJ Kota Bogor 2010”, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bogor. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor, (2015), “Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan dan Simpang di Wilayah Kota Bogor Tahun 2015”, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bogor. Law, A.M. dan W.D. Kelton, (1991), “Simulation Modeling and Analysis. 2 nd ed.”, New York: McGraw-Hill Inc. PTV VISION, (2014), “PTV VISSIM 7 User Manual”, Karlsruhe, Germany: PTV AG.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8159
dc.description.abstractKota Bogor merupakan kota yang memiliki tingkat kemacetan lalu lintas tertinggi di Indonesia. Kemacetan tersebut sebagian besar disebabkan oleh banyaknya angkutan kota (angkot) yang beroperasi serta perilaku para supir angkutan yang sering melanggar peraturan lalu lintas, salah satunya yaitu mengetem. Adanya sistem target setoran yang harus ditanggung oleh para supir angkot menyebabkan tindakan mengetem semakin marak terjadi. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan sistem angkutan kota Bogor dan mengetahui seberapa besar dampak usulan tersebut terhadap pengurangan kemacetan di Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah simulasi sistem dengan menggunakan program PTV VISSIM 7. Simulasi sistem digunakan untuk penelitian ini karena sistem angkutan kota Bogor terlalu rumit untuk dievaluasi dengan metode analitis. Pembuatan model simulasi dilakukan terhadap salah satu ruas jalan di Kota Bogor yang memiliki tingkat kemacetan terparah yaitu Jalan Lawang Seketeng. Ukuran performansi yang dipilih pada penelitian ini adalah rata-rata waktu kendaraan dalam menempuh perjalanan di ruas Jalan Lawang Seketeng. Berdasarkan pengamatan terhadap sistem yang disimulasikan, diusulkan adanya perubahan sistem “kejar setoran” menjadi sistem gaji, dan penggunaan sistem BUSA atau Buitenzorg Smart Angkot. Sistem BUSA merupakan perpaduan antara angkot tradisional dengan teknologi masa kini seperti sensor, aktuator, mikrokontroler, dan global positioning system (GPS). Sistem BUSA ini akan membantu para calon penumpang untuk mengetahui sisa kapasitas kursi yang ada di sebuah angkot serta membantu para pemilik angkot dalam mengawasi kinerja supir angkot sehari-hari. Kedua usulan tersebut dapat menghilangkan tindakan mengetem dan mengurangi kemungkinan angkot untuk berhenti. Dengan adanya usulan ini rata-rata waktu kendaraan dalam menempuh perjalanan di ruas Jalan Lawang Seketeng berkurang dari 612 detik menjadi 245 detik.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectangkotin_ID
dc.subjectmengetemin_ID
dc.subjectruas Jalan Lawang Seketengin_ID
dc.subjectsimulasiin_ID
dc.titleUsulan Perbaikan Sistem Angkutan Kota Bogor Untuk Mengurangi Kemacetanin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record