dc.identifier.citation | Chalko, Tom, (2005), “Optimizing a Permanent Magnet Alternator for Micro-hydro Application”, Scientific E Research, Mt Best, Australia, pp. 1-6. Federal Aviation Administration, (2008), “Basic Electricity Chapter 10” in Aviation Maintenance Technician Handbook—General (FAA-H-8083-30), Federal Aviation Administration, pp. (10) 130-161. Goeritno, Arief, Marjuki, Alfian Hidayat, (2016), “Struktur Belitan Stator dan Rotor Bermagnet Permanen Fluks Radial Untuk Alternator Fase-Tunggal”, Prosiding Semnastek 2016, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), hlm. (TE-003) 1-9. Meier, Alexandra von, (2006), “Electric Power Systems: A Conceptual Introduction, Wiley-IEEE Press, pp. 96-97. Navy Electricity and Electronics Training Series, (1998), "Module 5—Introduction to Generators and Motors (NAVEDTRA 14177)", Naval Education and Training Professional Development and Technology Center, pp. 3-7, 3-8, and 3-15. Official Assessment E.ON Kraftwerke GmbH, (2012), "Hydropower Sustainability Assessment Tool", Walchenseekraftwerk, Germany, pp. 2. | in_ID |
dc.description.abstract | Telah dilakukan pengukuran performansi terhadap alternator fase-tunggal dengan rotor magnet
permanen fluksi radial, melalui kondisi tanpa beban dan berbeban. Tegangan keluaran alternator
hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar 170,4 volt pada frekuensi 50 hertz, sedangkan tegangan
keluaran alternator hasil pengukuran diperoleh sebesar 170,7 volt dengan frekuensi 50 hertz.
Berdasarkan kedua nilai tersebut, terdapat persentase perbedaan tegangan keluaran alternator
sebesar 0,176%. Performansi alternator berbeban tanpa pengontrolan putaran poros alternator,
diperoleh jatuh (drop) tegangan pada tegangan keluaran sebesar 70,4 volt, sehingga nilai tegangan
terukur 73 volt saat dibebani dengan beban terbesar 10,5 watt. Nilai torsi berubah tidak linear, saat
kenaikan nilai beban dan terdapat penurunan putaran poros yang bervariasi pada nilai 0 sampai
0,0031 N.m. Persentase regulasi tegangan saat tanpa beban dan beban penuh (10,5 watt)diperoleh
57,23%. Pengukuran performansi alternator berbeban dengan pengontrolan kecepatan putaran poros
alternator dilakukan melalui penetapan nilai kecepatan putar rotor sebesar 500 rpm. Terdapat
peningkatan arus sesuai perubahan pemberian beban secara bertahap. Nilai torsi mengalami
perubahan yang linear, karena kenaikan nilai beban dan terdapat penurunan putaran poros, yakni
pada nilai kisaran 0,0014 N.m. Persentase regulasi tegangan saat tanpa beban dan beban penuh
(10,5 watt)diperoleh sebesar 14,18%. | in_ID |