Pemanfaatan Limbah Ampas Pati Aren Menjadi Bioetanol Secara Enzimatis Metode Konvensional dan SSF (Simultaneous of Saccarification and Fermentation)
View/ Open
Date
2016-12-07Author
Herawati, Dewi Astuti
Kusumawardhani, Evelyta
Puspawati, Nony
Metadata
Show full item recordAbstract
elah dilakukan Penelitian dalam menentukan perbandingan penambahan enzim selulase dari
A.niger dan Trichoderma sp yang optimum dan waktu optimum hidrolisis selulosa ampas pati aren
menjadi glukosa, fermentasi glukosa menjadi bioethanol dengan metode konvensional dan metode
SSF (Simultaneous of saccarification and fermentation).Metode konvensional dilakukan dengan
menghidrolisis selulosa menjadi glukosa, dilanjutkan fermentasi glukosa menjadi bioetanol. Metode
SSF berlangsungnya reaksi hidrolisis dan fermentasi secara simultan. Sampel sebanyak 5 gram
ditambahkan larutan buffer acetat pH 5 serta campuran enzim selulase dari A. Niger dan
Trichoderma sp dengan perbandingan (0:1), (1:0), (1:1), (1:2), dan (2:1)v/v untuk memperoleh
glukosa. Selanjutnya ditambahkan ragi kering untuk memproduksi bioetanol. Berdasarkan hasil
penelitian, perbandingan penambahan enzim selulase dari A.niger dan Trichoderma sp optimum pada
hidrolisis selulosa menjadi glukosa adalah 1:2 (V/V)dan waktu optimum 3 hari menghasilkan
glukosa 7,6914. Metode SSF membutuhkan waktu fermentasi 3 hari dengan kadar bioethanol
4,3139%. Metode konvensional membutuhkan waktu lebih lama . Metode paling baik adalah dengan
menggunakan metode SSF dengan lama fermentasi 3 hari.