Tingkat Kerentanan Iklim di Taman Nasional Bali Barat
Abstract
Tingkat kerentanan iklim yang berdampak pada Perubahan Iklim yang terjadi di Taman Nasional (TN) Bali Barat yang diperngaruhi oleh 3 paremeter yaitu : curah hujan (Ch), kelembaban (Rh) dan Suhu Udara (T). Penelitian ini dilakukan di TN.Bali Barat yang merupakan daerah paling barat Pulau Bali di pantai yang berseberangan dengan Pelabuhan Gilimanuk Ketapang (Banyuwangi). Tepatnya pada koordinat Geografis 8o 03’ 23,18” LS dan 114o 25’ 44,97” BT sampai 8o 10’ 38,16” LS dan 114o 32’ 09,74” BT. Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dikelola dengan sistem zonasi, sesuai dengan SK Direktur Jenderal PHKA No.SK.143/IV-KK/2010 tanggal 20 September 2010 tentang Zonasi TNBB, dimana TNBB terbagi menjadi beberapa zona diantaranya : Zona Inti seluas ± 8.023,22 Ha, Zona Rimba ± 6.174,756 Ha, Zona Perlindungan Bahari ± 221,741 Ha, Zona Pemanfaatan ± 4.294,43 Ha, Zona Budaya, Religi dan Sejarah seluas ± 50,570 Ha, Zona Khusus ± 3,967 Ha dan Zona Tradisional seluas ± 310,943 Ha. TNBB dapat dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan, penelitian, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, wilayah TNBB memiliki tipe iklim C, D dan E, dengan curah hujan rata-rata masing-masing sebesar 1.559 mm/th (tipe iklim C), 1.064 mm/th (tipe iklim D) dan 972 mm/th (tipe iklim E). Iklim C terdapat pada daerah pegunungan (Gunung Klatakan=698 m.dpl (dari permukaan laut), dan Gunung Malaya = 332 m.dpl). Tipe iklim D meliputi wilayah yang lebih rendah, mulai dari Gilimanuk, Cekik, Labuan Lalang sampai Sumber Klampok, sedangkan tipe iklim E berada di Semenanjung Prapat Agung terutama di pesisir sebelah barat. Tujuan Penelitian untuk membandingkan kerentanan iklim yang terjadi di Taman Nasional Bali Barat pada tahun 2001 dan tahun 2011. Dengan membandingkan 2 kondisi Kerentanan Iklim yang terjadi pada tahun 2001 dan 2011 maka akan diperoleh kondisi Perubahan Iklim yang terjadi, sehingga dapat dianalisis tingkat kerentanannya. Kerentanan Iklim dikelaskan menjadi 5 yaitu : 1) Sangat Tahan, 2) Tahan, 3) Sedang, 4) Rentan dan 5) sangat Rentan. Perubahan yang terjadi dari faktor luar yang mempengaruhi perubahan kerentanan iklim antara tahun 2001 dengan tahun 2011 terjadi dari Sedang (41,39%)-Rentan menjadi Tahan (87,26%) -Sangat Tahan. Secara umum kondisi Taman Nasional Bali Barat (TNBB) semakin membaik karena menuju ke kondisi Tahan dan Sangat Tahan akibat pengaruh dari Curah Hujan, Temperatur dan Kelembaban Udara.