Analisis Tingkat Kerawanan dan Teknik Mitigasi Longsor di Sub DAS Merawu
Abstract
Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia.Tekanan terhadap lahan yang tidak mengindahkan kaidah kelestarian dan konservasi sumber daya alam dapat memicu terjadinya bencana tanah longsor.Teknik mitigasi yang tepat sangat diperlukan agar dampak bencana tersebut dapat berkurang. Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Merawu merupakan salah satu Sub DAS yang terletak di Kabupaten
Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, yang sering terjadi longsor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerawanan tanah longsor di Sub DAS Merawu. Metode yang digunakan adalah survey dan diskriptif kuantitatif dengan 4 parameter, yaitu: penggunaan lahan, kondisi geologi, hujan dan kelerengan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah overlay dari parameter yang telah ditentukan serta pembobotan berdasarkan faktor yang paling berpengaruh terhadap longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah di Sub DAS Merawu yang masuk dalam kelas tidak rawan seluas 761,341 ha (2,509%), agak rawan seluas 3472,700 ha (11,443%), rawan seluas 15419,117 ha (50,809%) dan sangat rawan seluas 10694,337 ha
(35,240%).Kondisi geografis di wilayah Sub DAS Merawu yang memiliki tingkat kerawanan longsor tersebut, memerlukan teknik mitigasi yang tepat.Teknik mitigasi yang dapat disarankan pada Sub DAS ini meliputi aspek teknis (bangunan fisik, konservasi tanah dan air) serta aspek manajemen (regulasi, kerjasama antar stakeholders, dan kelembagaan).Diharapkan dengan teknik mitigasi yang tepat, dampak bencana tanah longsor ini dapat berkurang.