Show simple item record

dc.contributor.authorQomarun, Qomarun
dc.date.accessioned2017-03-24T02:03:40Z
dc.date.available2017-03-24T02:03:40Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.citationAdam, Everett E., 1992. Production and Operation Management, Prentice-Hall International, London. BPS, 2006. Kota Surakarta dalam Angka 2005, Pemerintah Kota Surakarta, Surakarta. Budiharjo, Eko dan Djoko Sujarto, 1998. Kota yang Berkelanjutan, Dirjen Dikti (Pendidikan Tingi) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Broadbent, G., 1990. Emerging Concepts in Urban Space Design,VNR Internasional, London. Cities Alliance, 2007. Liveable Cities: The Benefits of Urban Environmental Planning, York Graphics Services, Washington. Cohen, Nahoum, 1999. Urban Conservation, The MIT Press, Cambridge. Daldjoeni, N., 1997. Seluk Beluk Masyarakat Kota, Penerbit Alumni, Bandung. Golany, Gideon, 1995. Ethics and Urban Design: Culture, Form and Environmnet, John Wiley and Son Inc, New York. Graaf, H.J. de, 1987. De Regering van Panembahan Senapati Ingalaga (Terjemahan), Grafiti Pers, Jakarta. Kantor Lingkungan Hidup (KLH), 1997. Ringkasan Agenda 21Indonesia: Strategi Nasional untuk Pembangunan Berkelanjutan, Kantor MNLH, Jakarta. Kartodirdjo, 1975. Sejarah Nasional Indonesia 1, Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Kostof, Spiro, 1991. The City Shaped: Urban Patterns and Meanings Through History, Thames and Hudson, London. Lang, Jon, 1987. Creating Architectural Theory: The Role of the Behavioral Sciences in Environmental Design, Van Norstand Reinhold, New York. Leitmann, Josef, 1999. Sustaining Cities: Environmental Planning and Management in Urban Design, McGraw Hill, New York. Lombard, Denys, 2005. Nusa Jawa (Jilid 1-3), Gramedia, Jakarta. Margana, S., 2004. Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1874, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Moughtin, Cliff, 2005. Urban Design: Green Dimension, Architectural Press, New York. Muljana, Slamet, 1968. Runtuhnya Kerajaan Hindu dan Timbulnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara, Penerbit Bhratara, Jakarta. Oswald, Franz and Peter Baccini, 2003. Netzstadt: Designing the Urban, Birkhauser Publishers for Architecture, Berlin. Perloff, Harvey S., 1972. Environmental Indicators: An Overview, Proceedings of EDRA (Environmental Design: Research and Practice), UCLA, California, Los Angeles. Raffles, Thomas Stamford, 2008. The History of Java (Terjemahan), Penerbit Narasi, Yogyakarta. Ricklefs, M.C., 2005. Sejarah Indonesia Modern, GMU Press, Yogyakarta. Sajid, 1984. Babad Sala, Rekso Pustaka, Solo. Sarosa, Wicaksono, 2002. A Framework for the Analysis of Urban Sustainability: Linking Theory and Practice, URDI (Urban and Regional Developmnet Institute), Jakarta. Soegijoko, Budhy T.S., 2005. Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad ke-21, (Buku ke-1 dan ke-2), Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Srinivas, Hari, 1997. Information System in Urban Environmental Management, Paper Simposium Internasional, Groningen, Belanda. Sudibjo, 1980. Babad Tanah Jawi, Departemen P dan K, Jakarta. Tiknopranoto, R.M., 1970. Sejarah Kutha Sala, Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu, Pelajar, Sala. Watson, Donald et al, 2003. Time Saver Standards for Urban Design, McGraw-Hill, New York. Yeang, Ken, 2006. Ecodesign, John Wiley and Son, London.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8233
dc.description.abstractIsu kota yang berkelanjutan (sustainable city) telah menjadi agenda pada seluruh kota di Indonesia saat ini (Agenda 21), namun dalam kenyataannya kondisi yang terjadi justru didominasi oleh berbagai bencana (disaster) di perkotaan. Studi ini akan memberikan gambaran bahwa agenda sustainable dan fakta disaster adalah kondisi paradoks yang harus dialami oleh sebagian besar masyarakat kota di Indonesia pada saat ini dan bahkan diduga akan tetap terjadi pada saat beberapa dasawarsa ke depan. Paper ini akan mengupas tema sustainable dan fakta disaster melalui studi kasus perkembangan Kota Solo. Metode penggalian perkembangan kota dan bencana kota dilakukan dengan studi kearsipan, yaitu: (1) sumber-sumber dari dokumen tekstual; (2) sumber-sumber dari dokumen gambar; dan (3) sumbersumber dari dokumen artefaknya. Konsep sustainable development selalu mengikutkan empat sifat hirarkik dalam proses pelaksanaannya, yaitu: (1) aman; (2) nyaman; (3) produktif; dan (4) berkelanjutan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, konsep sustainable di perkotaan Indonesia masih terganjal pada prasyarat yang mendasar, yaitu konsep aman-nyaman. Studi ini menghasilkan temuan bahwa tipologi perkembangan Kota Solo (morfologi kota) selalu tersusun atas tiga proses hirarkik, yaitu: (1) invasi; (2) ekspansi; dan (3) okupansi. Model tersebut telah ditemukan di berbagai tempat dan di berbagai jaman, namun tentu dengan jenis atau corak yang berbeda. Model perkembangan ortodoks tersebut terbukti telah dapat menghasilkan tiga jenis bencana kota, yaitu: (1) bencana lingkungan alam kota (urban natural environment disaster); (2) bencana lingkungan sosial kota (urban social environment disaster); dan (3) bencana lingkungan buatan kota (urban built environment disaster).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectdisasterin_ID
dc.subjectmorfologiin_ID
dc.subjectsustainablein_ID
dc.subjectSoloin_ID
dc.subjecttipoologiin_ID
dc.titleSustainable vs Disaster: Eksplorasi Kasus Perkembangan Kota Soloin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record