Urban Forensik
Abstract
Riset ini dilatarbelakangi oleh kondisi kota-kota tua di Indonesia yang umumnya mengalami
paradoks, yaitu mempunyai program yang berkelanjutan namun sedang berkondisi sarat
dengan bencana kota, seperti banjir, kebakaran, pencemaran, kerusuhan dan lain-lain. Seperti
diketahui bersama, agenda untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan adalah sudah menjadi
komitmen bagi para pengelola kota di seluruh dunia, terutama sejak awal milenium ketiga ini.
Jadi, permasalahan kota tua di Indonesia pada umumnya adalah bagaimana cara mencapai
tujuan kota yang berkelanjutan, sementara kondisi riilnya sedang dalam posisi kritis. Untuk
menjawab isu itu, maka dilakukan penelitian studi kasus di Kota Solo. Kesimpulan utama dari
penelitian ini adalah ilmu perancangan kota sudah saatnya melakukan pencerahan baru terkait
paradigma ‘organisme’ kota. Substansi ‘tubuh’ kota sudah harus terdeteksi dengan jelas
sebelum melakukan perancangan, baik jenis komponen yang menyusunnya maupun formula
penyatu di antara komponen-komponen itu. Studi untuk mengkaji tubuh kota ini selanjutnya
disebut sebagai urban forensik, yaitu ilmu rekayasa untuk mendiagnosa tubuh kota, sehingga
dapat terdeteksi dengan jelas tentang asal-usul kesehatan maupun kesakitan kota. Setiap kota
mempunyai kode ‘genetik’ yang berbeda karena terkait susunan ‘HBL’-nya yang juga berbeda.
Tanpa kajian ini, program keberlanjutan kota hanya akan menjadi impian, karena permasalahan
kota yang ada akan semakin rumit dan bahkan tak terbayangkan sebelumnya.