• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penentuan Lingkungan Permukiman Rawan Banjir dan Upaya Penanggulangan Banjir di Kota Semarang

    Thumbnail
    View/Open
    56_Heri Tjahjono.pdf (5.531Mb)
    Date
    2016-06-04
    Author
    Tjahjono, Heri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian dilakukan di Kota Semarang Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: (a) mengetahui variasi tingkat bahaya banjir, (b) mengetahui sebaran lokasi permukiman penduduk yang rawan terkena banjir, (c) mengetahui usaha yang dilakukan masyarakat dalam menanggulangi bencana banjir. Metode yang digunakan adalah metode survei medan dengan teknik sampling secara area, dengan sampel sejumlah 35 satuan medan. Satuan pemetaan yang digunakan adalah satuan medan yang dibuat berdasarkan overlay antara peta bentuklahan, kelas lereng, tanah, dan geologi. Parameter karakteristik fisik medan untuk penentuan tingkat bahaya banjir ditentukan sebanyak 8 variabel, yaitu: bentukan lahan asal, kemiringan lereng, tanah (tekstur tanah), kondisi hidrologi, kedalaman muka air tanah, penggunaan lahan, curah hujan, dan buffer sungai. Untuk mengetahui variasi tingkat bahaya banjir digunakan teknik pengharkatan pada setiap variabel yang ada di setiap satuan medan. Berdasarkan hasil pengharkatan kemudian dibuat peta tingkat bahaya banjir dengan program Arc GIS Release 10.3. Untuk mengetahui sebaran permukiman yang rawan banjir di Kota Semarang maka dilakukan analisis overlay antara peta tingkat bahaya banjir dengan peta penggunaan lahan untuk permukiman. Sedangkan untuk mengetahui upaya masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi banjir dilakukan survei, dan wawancara pada masyarakat dan aparat pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Di daerah penelitian terdapat lima variasi tingkat bahaya banjir yaitu tingkat bahaya banjir sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan tidak bahaya banjir. Tingkat bahaya banjir sangat tinggi di Kota Semarang menempati luasan wilayah 5709,04 Ha. (b) Sebaran lokasi permukiman penduduk yang rawan terkena banjir di Kota Semarang menyebar di 16 kecamatan. Tingkat bahaya banjir pada lingkungan permukiman dengan katagori “sangat tinggi” menempati luasan wilayah 2907,230664 Ha, yang paling luas di Kecamatan Semarang Utara (1083,577307 Ha). lingkungan permukiman dengan kriteria “bahaya tinggi” menempati luasan wilayah 5215,8532 Ha, yang paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Genuk dengan luasan 1555,2167 Ha. Untuk tingkat bahaya banjir pada lingkungan permukiman dengan kriteria “sedang” di Kota Semarang mencapai luasan wilayah 1270,979 Ha yang tersebar pada 11 Kecamatan. Selanjutnya untuk tingkat bahaya banjir pada lingkungan permukiman dengan kriteria “rendah” mencapai luasan wilayah
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8530
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV