Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Penyusunan Peta Kerentanan Gerakan Tanah DAS Serayu Hulu
Abstract
Geomorfologi wilayah DAS Serayu Hulu yang berupa pegunungan dengan kemiringan lereng yang terjal sangat berpotensi untuk terjadi gerakan tanah. Proses gerakan tanah menyebabkan kerusakan
infrastruktur jalan, jembatan, pemukiman, sumber daya alam dan
lingkungan, bahkan dapat merenggut jiwa manusia. Oleh sebab itu perlu
dilakukan penyusunan peta kerentanan gerakan tanah di DAS Serayu,
sehingga dapat diketahui tingkat kerentanan gerakan tanah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menyusun peta kerentanan gerakan tanah di
DAS Serayu hulu untuk penanganan bencana gerakan tanah. Penyusunan
peta dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-7124-2005,
tentang tata cara penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah.
Penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah ini dilakukan dengan
menggunakan empat parameter yaitu peta geologi, peta kemiringan
lereng, peta tata guna lahan dan peta curah hujan. Dilakukan pembobotan
pada masing-masing peta parameter, selanjutnya hasil pembobotan
ditumpang susun. Nilai bobot yang diperoleh pada setiap peta parameter
gerakan tanah, dijumlahkan dan kemudian dikelompokan menjadi tiga
kelas, yaitu zona kerentanan gerakan tanah rendah, sedang dan tinggi.
Persentase daerah dengan kerentanan gerakan tanah rendah sebesar
41,3%, untuk daerah dengan zona kerentanan sedang sebesar 38%, dan
untuk zona dengan kerentanan tinggi sebesar 20,7%. Peta kerentanan
gerakan tanah ditampalkan dengan peta pemukiman, untuk mengetahui
zona pemukiman yang rawan gerakan tanah. Peta kerentanan gerakan
tanah tersebut akan menjadi dasar dalam penentuan wilayah prioritas
pengelolaan bencana gerakan tanah di DAS Serayu hulu.