Kualitas Situ di Kabupaten Bogor Berdasar Interpretasi Data Satelit Penginderaan Jauh Serta Pengaruhnya Dalam Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung
Abstract
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir penggunaan lahan
di Kabupaten Bogor berubah begitu cepat sehingga sangat mempengaruhi
kondisi situ bahkan terdapat beberapa situ yang berubah menjadi
permukiman dan penggunaan yang lain. Keadaan ini akan mengurangi
kemampuan peresapan atau menahan air hujan yang jatuh di daerah
tangkapannya , sehingga fungsi mengurangi debit puncak banjir Jakarta
juga berkurang. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mengetahui
kondisi fisik situ/embung berdasar pengamatan citra satelit resolusi tinggi
sampai batas ekosistem badan situ. Metode yang dipakai adalah
interpretasi kondisi fisik situ, digitasi batas on screen dan data sekunder
volume daya tamping situ. Hasil penelitian terdapat 101 setu di Kabupaten
Bogor, 52 situ dalam kondisi baik. Situ di Das ciliwung terdapat 19 kondisi
baik dengan kapasitas tampung air mencapai 3,28 juta m3 (sekitar 0,75
juta m3 yang bisa dikendalikan dengan pintu air situ), namun tidak mampu
menahan air sementara agar sungai ciliwung tidak meluap saat debit
puncak 3,6 juta m3. Berdasarkan besarnya debit puncak dan kapasitas
tampung sungai Ciliwung maka Situ di DAS ciliwung tidak mampu menahan
curah hujan maksimal penyebab banjir, sehingga harus ditambah usaha
lain misalnya biopori atau sumur resapan dan perbaikan vegetasi penutup
yang bisa mengurangi besarnya runoff.