• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Belajar Bersama Petani: Pendampingan Untuk Mengurangi Dampak Kerusakan Lahan di Kawasan Hutan

    Thumbnail
    View/Open
    42_Nana Haryanti.pdf (5.521Mb)
    Date
    2016-06-04
    Author
    Haryanti, Nana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Masyarakat hutan pinus Desa Somagede di BKPH Karanganyar, Kabupaten Kebumen adalah masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai penyadap pinus. Selain menyadap, beberapa diantara mereka juga mengembangkan tanaman pertanian dibawah tegakan pinus. Kegiatan pertanian dilakukan di hutan karena pada umumnya mereka tidak memiliki lahan garapan. Sebagian besar wilayah desa adalah lahan hutan milik perusahaan negara Perhutani. Kondisi topografi wilayah adalah pegunungan, namun ditandai dengan ciri rendahnya ketersediaan air baik akibat interaksi dengan hutan pinus yang dipercaya banyak ahli mempengaruhi ketersediaan air tanah maupun akibat perubahan iklim global. Komoditas pertanian utama yang dibudidayakan masyarakat adalah singkong, hal ini menyebabkan kondisi ketahanan pangan masyarakat menjadi rendah, selain itu sistem pemanenan singkong tidak ramah terhadap lingkungan hutan karena menyebabkan kerusakan lahan. Makalah ini bertujuan membahas upaya pendampingan masyarakat untuk mengurangi kerusakan lahan hutan akibat kegiatan pertanian, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan. Kegiatan penelitian dilakukan dengan metode action research, sedangkan makalah ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Metode kualitatif digunakan karena mampu menjelaskan suatu fenomena sosial pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh khususnya yang dilakukan di Desa Somagede. Kegiatan pendampingan untuk mengurangi kerusakan lahan hutan akibat pertanian tanaman semusim singkong dilakukan dengan cara mengalihkan kegiatan pertanian tanaman semusim dengan kegiatan lain antara lain peternakan, penanaman kopi dan empon-empon. Hasil penelitian menyajikan beberapa teknik pendampingan yang telah ditempuh yaitu dengan penyuluhan, field school program, farmer to farmer visit, insentif dan parthnership dengan industri. Kegiatan pemberdayaan melalui pengembangan ternak sangat diminati oleh para petani. Namun demikian pengembangan kegiatan pertanian untuk konservasi lahan seperti penanaman kopi dan emponempon menghadapi kendala, hal ini menunjukkan bahwa petani memiliki minat yang sangat rendah terhadap kegiatan konservasi lahan hutan. Alasan ketertarikan pengembangan ternak didasari pemikiran bahwa ternak lebih mudah dijual dan harganya sangat menguntungkan. Ternak juga bisa disimpan sebagai tabungan. Pengembangan rumput pakan ternak mudah dilakukan terutama dengan tersedianya lahan hutan yang luas. Sedangkan pertanian kopi dan empon-empon tidak berkembang diakibatkan karena alasan tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan. Selanjutnya kegiatan pertanian kopi sangat labor intesisve yaitu memerlukan curahan tenaga yang banyak untuk memelihara kopi karena pengganggu tanaman di lahan hutan sangat banyak.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8548
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV