dc.identifier.citation | Harahap, I.Y. and Darmosarkoro, W., 1999. Pendugaan kebutuhan air untuk pertumbuhan kelapa sawit di lapang dan aplikasinya dalam pengembangan sistem irigasi [Estimation water needs for growing oil palm in field and its application in the development of the system irrigation]. Iurnal Penelitian Kelapa Sawit, 7, pp.87-104. KHUSMACAHYADI, Y., 2015. DAMPAK INDUSTRIALISASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP EKSISTENSI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL (Studi di Desa Baung Kabupten Seruyan, Kalimantan Tengah)(Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang). Lisdiyanta, T., 2004. Peran serta masyarakat hulu dalam membangun mekanisme hubungan hulu hilir pengelolaan DAS (studi kasus: Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau di desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Propinsi Banten). Maraga, R. T. (2007). PENYELESAIAN SENGKETA KEPEMILIKAN TANAH DI LINGKUNGAN MASYARAKAT ADAT DAYAK KANAYATN, KECAMATAN MENYUKE, KABUPATEN LANDAK, PROPINSI KALIMANTAN BARAT(Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro). Pujatmiko, R., 2007. Efektifitas forum DAS dalam membantu kelembagaan pengelolaan DAS (studi kasus Forum Komunikasi DAS Cidanau di Provinsi Banten). Simangunsong, J. M., & Darwati, H. (2014). KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA SEKITAR DANAU BEKAT DALAM MENJAGA KELESTARIAN DI KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU Local Wisdom Villagers Around The Bekat Lake Is A Blessing In Preserving In Subdistricts Tayan Hilir In Districts Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 2(3). SERMUMES, M. (2011). PERAN INSTITUSI ADAT DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DANAU SENTANI STUDI KASUS: MASYARAKAT ADAT KAMPUNG AYAPO SENTANI TIMUR (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). Sikumbang, J. (2011). EFEKTIFITAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KAWASAN DANAU TOBA (Tinjauan dari Perspektif Socio-Legal)(Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Undip). Suwelo, I.S., 2016. SPESIES IKAN LANGKA DAN TERANCAM PUNAH PERLU DILINDUNGI UNDANG-UNDANG. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 12(2), pp.161-168. Sulistyo, D.A., 2012. Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Ngaju Dalam Penanggulangan Illegal Logging (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Taufiq, M., Siswoyo, H. and WWS, A., 2013. Pengaruh Tanaman Kelapa Sawit Terhadap Keseimbangan Air Hutan (Studi Kasus Sub Das Landak, Das Kapuas). Jurnal Teknik Pengairan, 4(1), pp.pp-47. Walukow, A. F., Djokosetiyanto, D., & Soedarma, D. (2008). ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN DAN PERAN LEMBAGA DALAM RANGKA KONSERVASI DANAU SENTANI JAYAPURA (Analyze of Management Strategy and Institution Participation In Concervation of Sentani Lake, Jayapura). MEDIA KONSERVASI, 13(1). Widodo, I.T. and Dasanto, B.D., 2010. ESTIMASI NILAI LINGKUNGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DITINJAU DARI NERACA AIR TANAMAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS: PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN DAYUN, KABUPATEN SIAK, PROPINSI RIAU) THE ESTIMATION OF OIL PALM PLANTATION... Jurnal Agromet Indonesia,24(1). | in_ID |
dc.description.abstract | DAS Seruyan terletak di Kalimantan Tengah yang didalamnya
terdapat Danau Sembuluh dengan luas 9.612 ha merupakan danau banjiran
(flood lake) yang terletak di bagian hilir DAS. Disekitarnya banyak dihuni
permukiman masyarakat adat yang berbaur dengan pendatang dengan
kegiatan ekonomi beragam diantaranya industri galangan kapal, perkebunan
karet, kelapa sawit dan kopi, peternakan dan perikanan tangkap atau
keramba. Saat ini banyak perkebunan kelapa sawit yang ditanam mendekati
bibir danau, bahkan limbahnya dibuang ke danau secara langsung. Degradasi
lingkungan terutama perairan danau Sembuluh mulai terasa dan berdampak
pada kesehatan bagi masyarakat setempat, juga menurunnya jumlah
tangkapan ikan. Konflik horizontal mayarakat mulai muncul karena adanya
alih penggunaan lahan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Permasalahan konflik lahan sekitar lokasi danau Sembuluh memerlukan
penanganan agar tidak semakin bertambah besar, dan berdampak pada
perubahan iklim setempat terutama tatanan ai r. Penelitian ini bertujuan
mengetahui konflik sosial komunitas wilayah masyarakat adat di Danau
Sembuluh berdasar peta wilayah adat, serta kondisi penutup lahan dan
perijinan lahan. Metode yang dipakai adalah analisis overlay data liputan
lahan (hasil interpretasi citra GeoEye0) dengan peta kawasan hutan , peta
perijinan perkebunan dan peta masyarakat adat. Hasil dari penelitian ini
diperoleh peta batas kelompok komunitas adat yaitu Pembuang 17.668 ha,
Sembuluh 73.322 ha, Seruyan 20.076 ha, yang mendiami pada kawasan hutan
berstatus APL, HP, TN dan HPK dengan liputan lahan hutan sekunder, semak
belukar, rawa, danau dan perkebunan. Dengan memperhatikan analisis
spasial tersebut, masyarakat ini berpotensi rawan konflik sosial dan adanya
perubahan fungsi lingkungan yang berdampak pada kondisi iklim setempat.
Oleh karena itu batas wilayah masyarakat adat segera diperjelas dan segera
dibentuk kelembagaan pengelola danau yang melibatkan masyarakat adat
dalam mengelola wilayah Danau Sembuluh agar fungsinya berkelanjutan. | in_ID |