Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Missouri Mathematics Project (MMP) Dan Teams Games Tournament (TGT) Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Emotional Quotient (EQ) Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri se-Kodya Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 x 3.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri se-Kodya
Surakarta semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan secara
stratified cluster random sampling. Sekolah yang menjadi sampel adalah SMPN 6, SMPN 14, dan
SMPN 27 Surakarta. Uji instrumen dengan uji validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukaran. Uji normalitas dengan rumus Lilliefors, uji homogenitas variansi dengan uji Bartlett,
dan uji keseimbangan dengan anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis dengan anava
dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Prestasi belajar matematika
model pembelajaran MMP sama baiknya dengan model pembelajaran TGT, model pembelajaran
MMP lebih baik daripada model pembelajaran Langsung. (2) Prestasi belajar matematika pada
emotional quotient tinggi lebih baik daripada emotional quotient sedang dan rendah, prestasi
belajar matematika pada emotional quotient sedang lebih baik daripada emotional quotient
rendah. (3) Pada emotional quotient tinggi, model pembelajaran MMP dan TGT memberikan
prestasi yang sama, model pembelajaran MMP dan TGT memberikan prestasi lebih baik daripada
model pembelajaran Langsung. Pada emotional quotient sedang, model pembelajaran MMP dan
TGT memberikan prestasi lebih baik dari model pembelajaran Langsung. Pada emotional quotient
rendah, model pembelajaran MMP, TGT, dan Langsung memberikan prestasi yang sama. (4)
Pada model pembelajaran MMP, emotional quotient tinggi memberikan prestasi yang lebih baik
daripada emotional quotient sedang, emotional quotient sedang memberikan prestasi yang lebih
baik daripada emotional quotient rendah. Pada model pembelajaran TGT, emotional quotient
tinggi dan sedang memberikan prestasi belajar yang sama, emotional quotient tinggi memberikan
prestasi yang lebih baik daripada emotional quotient rendah. Pada model pembelajaran
Langsung, emotional quotient tinggi, sedang, dan rendah memberikan prestasi yang sama.