dc.identifier.citation | Causse, R. (2005). Qui lit petit lit toute la vie. Paris: Albin Michel. DeBruin-Parecki, A. (1999). Assesing Adult/Child Storybook Reading Practices. CIERA Report #2-004. Dewayani, S. (2016). Modo Tak Mau Menari. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat. Dickinson, D., McCabe, A., & Anastasopoulos, L. (2003). A Framework for Examining Book Reading in Early Childhood. In A. van Kleeck, S. A. Stahl, E. B. Bauer, & (Eds.), On Reading to Children: Parents and Teachers. Egan, K. 1986. Teaching as storytelling: An alternative approach in teaching and curriculum in the elementary school. Chicago: University of Chicago Press Gülich, M., & Jackowski, A. (2015). Herr Lotti findet ein Paket. Esslinger: Thieneman. Isbell, R. 2002. Telling and Retelling Stories: Learning Language and Literacy. Washington DC: National Association for Education of Young Children. www.naeyc.org/yc/permissions. Ninio, A., & Bruner, J. (1978). The achievement and antecedents of labelling. Journal of Child Language 5 (01), 1 - 15. Ping, M. T. (2011). Dialogic Oriented Book Reading for Children with Migration Background. Dortmund: TU Dotrmund, Educap Research School Education and Capabilities. Poslaniec, C., & Houyel, C. (2000). Activitès de lecture à partir de la littèrature de jeunesse. Paris: Hachette. Raines, S., & R. Isbell. 1994. Stories: Children’s literature in early education. Albany, NY: Delmar. Reese, E., & Cox, A. (1999). Quality of Adults Book Reading Affects Children’s Emergent Literacy. Developmental Psychology, 35 (1), 20 - 28. Som, W. (2006). Sastra dan Minat Baca pada Siswa SMAN Tanjungsari - Laporan Penelitian DIPA PNBP. Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Strickland, D.S., & L.M. Morrow. 1989. Oral language development: Children as storytellers. The Reading Teacher 44 (3): 260–61. | in_ID |
dc.description.abstract | Hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 menyebutkan
bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia termasuk ke dalam urutan 64 dari 65 negara
yang diteliti di dunia. Dengan budaya lisan yang sangat mengakar, agak sulit untuk mengembangkan
minat baca secara drastis, oleh karena itu budaya literasi harus ditanamkan sejak dini.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka harus dicari sebuah metode yang tepat untuk mengembangkan
budaya literasi terutama pada anak usia dini. Metode mendongeng diharapkan dapat menjadi
salah satu cara untuk mengembangkan budaya literasi pada anak usia dini, di mana mereka belajar
merefleksikan bahasa dan perilaku dengan mendengarkan dan berinteraksi dengan orang dewasa
yang mendongeng untuk mereka (Strickland & Morrow, 1989). Studi yang sudah dilakukan sejak
tiga dekade terakhir antara lain dari Egan (1986), Raines & Isbell (1994), dan Isbell (2002)
menunjukkan bahwa dengan mendongeng anak-anak belajar secara interaktif tentang bunyi,
kosa-kata, kalimat, dan makna. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan budaya literasi
pada anak usia dini dengan metode mendongeng. Dengan menggunakan melakukan eksperimen
dan observasi partisipatoris di PAUD Bunda Hajar Jatinangor, Jawa Barat terhadap 1 kelompok
anak berusia antara 3 – 5 tahun berjumlah 20 orang, didapat data bahwa tingkat keingintahuan
anak terhadap kisah yang diceritakan oleh guru dengan metode dongeng dan dialog interaktif
meningkat pesat. | in_ID |