Show simple item record

dc.contributor.authorKasjono, Heru Subaris
dc.date.accessioned2017-07-19T05:29:44Z
dc.date.available2017-07-19T05:29:44Z
dc.date.issued2017-05-13
dc.identifier.citationSumantri, A. 2012. Environmental Based Prevention Model on The Dengue Haemorhagic Fever Dissemination in The DKI Jakarta Province. Journal of Natural Sciences Research.Vol.2, N0.3,2012. Sintorini, M. M. 2006. Dinamika Penularan Demam Berdarah Dengue dalam Kaitan dengan Pola Variabilitas Iklim (Studi Kasus DBD di DKI Jakarta). Jurnal Teknik Lingkungan Edisi Khusus, Agustus. Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik Lingkungan Universitas Trisakti- Jakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2011a. Profil Kesehatan Bantul dalam Angka 2011. Bantul: Subdin Pemberantasan Penyakit Penyehatan Lingkungan. Miller, L. D., Scheffler, R., Lam, S., Rosenberg, R., & Rupp, A. 2006. Social Capital and Health in Indonesia. Robert Wood Johnson Foundation and WHO for Financial Support. dlmiller@ uclink.berkeley.edu. Brata, A. G. 2004. Social Capital and Credit in A Javanese Village. Research Institute University of Atmajaya Yogyakarta. Eriksson. 2011. Social Capital and Health Implications for Health Promotion. PhD Review. Department of Public Health and Clinical Medicine, Epidemiology and Global Health. Umea University, Umea, Sweden. World Health Organization (WHO). 2006. Situation of Dengue/ Dengue Haemorrhagic Fever in the South-East Asia Region: Prevention and Control Status in SEA Countries[Internet].http:// w3.whosea.org/en/Section10/Section332.htm. Diakses tanggal 27 Juli 2010. Kawachi, Kennedy, B. P. & Glass, R. 1999. Social Capital and Self-Rated Health: AContextual Analysis. Am J Public Health, 89: 1187-9 Poortingga W. 2006. Social Capital: An Individual or Collective Resource for Health. Social Science & Medicine, 62(2), 292e302. Korten & Averack, G. 2008. Health Promotion in Action: From Local to Global Empowerment. UK: Palgrave Macmillan Bundara. 2001. Social Cognitive Theory if Moss Communication. Media Psychology, 3: 265-299. Munro, S., Lewin, S., Swart, T., & Volmink, J. 2004. A Review of Health Behaviour Theories: How Useful are These for Developing Interventions to Promote Long-term Medication Adherence for TB and HIV/AIDS?. BMC Public Health, 7:104, Availabel on; http://www.biomedcentral. com/1471-2458/7/104. Diakses tanggal 13 Maret 2008. Campbell C, Jovchelovitch S. 2000. Health, Community and Development: Towards a Social Psychology of Participation. J. Community Appl Soc Psychol; 10: 255-70. Kawachi, I. & Berkman, L. 2000. Social Cohesion, Social Capital, and Health. In: Berkman LF, Kawachi I, eds. Social Epidemiology. NewYork: Oxford University Press; pp. 174-90. Harpham, T., Grant, E., & Thomas, E. 2002. Measuring Social Capital within Health Surveys: key issues. Health Policy Plan, 17:106-11. Stafford, M., Cummins, S., Macintyr, S., Ellaway, A., &Marmot, M. 2005. Gender Differences in the Associations between Health and Neighborhood Environment. Soc Sci Med, 60: 168-192 Lochner, K. A., Kawachi, I., & Kennedy, B. P. 1999. Social Capital: A Guide to its Measurement. Health & Place, Vol 5, Hal. 259-270. Krishna, A & Sharder, E. 2000. Cross-Cultural Measures Social Capital: A Tool and Results from India and Panama. Social Capital Initiative. Working Paper no. 21. Washington D. C. The World Bank. Szreter, S., & Woolcock, M. 2004. Health by Assacination? Social Capital Theory, and The Political Economy of Public Health. Int. Journal Epidemal, 33: 650-67. Sallis, J.F., Owen, N., & Fisher, E.B. 2008. Ecological Models of Health Behavior. United States of America.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-069-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8967
dc.description.abstractProgram yang sudah dilaksanakan dengan pendekatan promosi kesehatan PSN DBD dan hasil penelitian yang telah dilakukan belum cukup untuk menanggulangi DBD, serta belum mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Penelitian ini bertujuan: Menganalisis hubungan modal sosial dengan partisipasi PSN DBD di rumah tangga di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan cross sectional. Untuk menggali informasi digunakan lembar observasi dan kuesioner. Kuesioner di ujikan pada 225 ibu rumah tangga. Sampel pada penelitian ini ibu rumah tangga sebanyak 600 orang dengan rincian 180 ibu rumah tangga daerah potensial dan 320 ibu rumah tangga daerah endemis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan modal sosial dengan partisipasi PSN DBD oleh rumah tangga, pada ke dua daerah menunjukkan hubungan yang kuat (r=0.585/endemis; r=0.614/potensial). Hasil analisis hubungan aspek modal sosial dengan aspek partisipasi PSN DBD di rumah tangga diperoleh hasil bahwa 3M, pada kedua daerah menunjukkan hubungan yang kuat dengan aspek kepercayaan dan relasi mutual. Pada aspek penggunaan abate juga menunjukkan hal yang sama, yakni padaaspek kepatuhan pada aturan yang ada dan relasi mutual. Simpulan: Ada hubungan modal sosial dengan partisipasi PSN DBD di rumah tangga pada daerah potensial dan daerah endemis DBD di Kabupaten Bantul. Aspek kepercayaan dan kepatuhan pada modal sosial berhubungan kuat dengan partisipasi PSN DBD oleh rumah tangga.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectPemberantasan Sarang Nyamukin_ID
dc.subjectModal Sosialin_ID
dc.subjectPartisipasiin_ID
dc.subjectDemam Berdarah Denguein_ID
dc.titleHubungan Modal Sosial dengan Partisipasi Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bantulin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record