• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kajian Pemanfaatan Wilayah Rawan Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2007 dengan Modifikasi

    Thumbnail
    View/Open
    semnasgeo2017_14.pdf (3.059Mb)
    Date
    2017-05-22
    Author
    Arrisaldi, Thema
    Hidayat, Rokhmat
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Karangkobar merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banjarnegara dengan potensi gerakan tanah yang tinggi. Dalam mengurangi risiko bencana gerakan tanah Kementerian Pekerjaan Umum memiliki metode pemetaan potensi gerakan tanah menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2007 tentang penataan ruang kawasan rawan bencana longsor. Peraturan tersebut memiliki 7 parameter dengan memiliki bobot pada subparameternya, yaitu kelerengan (30%), curah hujan (15%), tata air lereng (7%), batuan penyusun lereng (20%), kegempaan (3%), vegetasi (10%), dan kondisi tanah (15%). Ke tujuh parameter tersebut dilakukan overlay menggunakan software ArcMap. Hasil overlay pada metode pemetaan yang sudah dimodifikasi pada tiap subparameternya didapatkan 0,244 km2 luasan terletak pada zona ancaman gerakan tanah rendah, 32,102 km2 luasan terletak pada zona ancaman gerakan tanah sedang, dan 9,32 km2 luasan terletak pada zona ancaman gerakan tanah tinggi. Berdasarkan kerawanan terhadap gerakan tanah didapatkan 3 zona usulan pemanfaatan lahan. Zona 3 dengan tingkat kerawanan tinggi diusulkan sebagai kawasan lindung sehingga tidak layak untuk dibangun. Zona 2 memiliki tingkat kerawanan sedang dapat difungsikan sebagai kawasan pertanian, perkebunan dengan memperhatikan beberapa hal seperti pola tanam, jenis vegetasi, drainase, dan kestabilan lereng pada daerah tersebut. Zona 1 memiliki tingkat kerawanan gerakan tanah dari rendah hingga sedang dapat dimanfaatkan sebagai pemukiman dan kawasan industri.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9010
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV