dc.identifier.citation | Adi, S.W., Nasir, M., dan Saputro, E.P. (2014), Model Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Berbasis Kearifan Lokal Untuk Memacu Daya Tarik Wisata Budaya - Sejarah : Kasus di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Kedua, Dikti. ---- (2013), Model Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Berbasis Kearifan Lokal Untuk Memacu Daya Tarik Wisata Budaya - Sejarah : Kasus di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Pertama, Dikti. Adi, S.W., dan Hakim, L. (2011), Model Revitalisasi Kawasan Kota Lama Ditinjau Dari Aspek Kepariwisataan Untuk Memacu Daya Tarik Wisata dan Menumbuhkembangkan Wisata Budaya – Sejarah: Kasus di Semarang, Jawa Tengah, Laporan Hibah Bersaing Tahun Kedua, Dikti. ---- (2010), Model Revitalisasi Kawasan Kota Lama Ditinjau Dari Aspek Kepariwisataan Untuk Memacu Daya Tarik Wisata dan Menumbuhkembangkan Wisata Budaya – Sejarah: Kasus di Semarang, Jawa Tengah, Laporan Hibah Bersaing Tahun Pertama, Dikti. Anggono, S. (2005), Pendekatan simbiosis dalam perancangan koridor komersial di Kota Lama Semarang, Tesis, Arsitektur - ITB, http://digilib.itb.ac.id Anugerah, A.D., Antariksa, dan Suharso, T.W. (2010). Pelestarian bangunan dan lingkungan Kawasan Sunda Kelapa, Jakarta, Arsitektur e-Journal. 3(1): 54-62. Bialostocka, O. (2014). Using the past to build the future: A critical review of the Liberation Heritage Route (LHR) project of South Africa. Africa Insight. 44(2): 94–107. Brown, K.G., dan Cave, J. (2010). Island tourism: Marketing culture and heritage – editorial introduction to the special issue, International Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research. 4(2): hal. 87-95. Bullen, P.A., dan Love, P.E.D. (2011). Adaptive reuse of heritage buildings, Structural Survey. 29(5): 411-421. Caraba, C.C. (2011). Communist Heritage Tourism and Red Tourism: Concepts, Development and Problems. Cinq Continents. 1(1): 29-39. Chhabra, D. (2009). Proposing a sustainable marketing framework for heritage tourism. Journal of Sustainable Tourism. 17(3): 303–320. Costa, S. d. P., Castriota, L.B., dan Salgado, M. (2011). The World Heritage site of Ouro Preto, Facilities. 29(7): 339-351. Dewi, P.K., Antariksa dan Surjono (2008). Pelestarian kawasan eks pusat kota kolonial lama Semarang. Arsitektur e-Journal. 1(3): 145-156. Fullerton, L., McGettigan, K., dan Stephens, S., (2010). Integrating management and marketing strategies at heritage sites. International Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research. 4(2): 108-117. Gaffar, V., Wetprasit, P., dan Setiyorini, D. (2011). Comparative Study of Tourist Characteristics on Cultural Heritage Tourism Sites. Journal of Tourism, Hospitality & Culinary Arts. 3(3): 53-68. George, E.W. (2010). Intangible cultural heritage, ownership, copyrights, and tourism, International Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research. 4(4): 376-388. Hasan, M., dan Jobaid, M.I. (2014). Heritage Tourism Marketing: Status, Prospects and Barriers . IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM). 16(5): 40-48. Iniyan, E. (2015). Tourism in Tamilnadu: Role of Cultural/Heritage Sites in Tourist Satisfaction and Tourism Development. International Journal of Humanities & Social Science Studies (IJHSSS). 1(6): 40-46. Kadarwati, A. (2008). Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Kota Lama Semarang Sebagai Daya Tarik Wisata diSemarang, Laporan Tugas Akhir, Program Diploma III, Jurusan Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kausar, D.R, Nishikawa, Y., dan Nishimura, Y. (2011). How could management of Borobudur World Heritage Site be enhanced for improving tourism impact for the community?: A preliminary comparison with Angkor World Heritage Site. Forum of International Development Studies. 40: 31–42. Nagy, K. (2012). Heritage Tourism, Thematic Routes and Possibilities for Innovation. Club of Economics in Miskolc TMP. 8(1): 46-53. Noviasri, M.N., Antariksa, dan Usman, F. (2009). Perubahan Kawasan Pecinan Kota Tua Jakarta. Arsitektur e- Journal. 2(3): 179-190. Phosikham, T., Vilayphone, A., Wayakone, S., dan Phimmavong, S. (2015). Tourists’ Attitudes towards Tourism Development and Heritage Preservation in the World Heritage Town of Luang Prabang, Lao PDR. International Journal of Business and Social Science. 6(8): 37-45. Purnamasari, L.S., Antariksa, dan Suryasari, N. (2010). Pola tata ruang dalam rumah tinggal masa kolonial di Kidul Dalem Malang. Arsitektur e-Journal. 3(1): 40-53. Rahayuningtyas, B.O., Antariksa, dan Titisari, E.Y. (2010). Ornamen bangunan rumah tinggal di Kampung Laweyan, Surakarta. Arsitektur e-Journal. 3(1): 14-23. Rogerson, C.M., dan van der Merwe, C.D. (2016). Heritage Tourism in the Global South: Development impacts of the Cradle of Humankind World Heritage Site, South Africa. Local Economy. 31(1–2): 234–248. Sahubawa, A.A., Antariksa, dan Usman, F. (2010). Kawasan bersejarah Kota Tua Hindia Belanda di Bandaneira, Maluku. Arsitektur e-Journal. 3(1): 1-13. Shankar, S. (2015). Impact of Heritage Tourism in India: A Case Study. International Journal of Innovative Research in Information Security (IJIRIS). 6(2): 59-61. Yazdi, F.Z., Ebrahimi, F.H., dan Moradpour, A. (2014). Promoting tourism destination: Heritage, History and Culture in International Tourism. International Journal of Information Technology and Management Studies. 1(1): 1-32. Yeoh, B.S.A., dan Kong, L. (2012). Singapore’s Chinatown: Nation Building and Heritage Tourism in a Multiracial City. Localities. 2: 117-159. | in_ID |