dc.identifier.citation | Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin., 2014. Kota Banjarmasin Dalam Angka. Banjarmasin: BPS Kota Banjarmasin. Baiquni, M., 2007.Strategi Penghidupan di Masa Krisis Belajar dari Desa. Yogyakarta: IdeAs Media. Bappeda Kota Banjarmasin., 2009.Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin Tahun 2006 – 2016. Banjarmasin:Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda). Budihardjo, Eko., 1992.Sejumlah Masalah Pemukiman Kota.Bandung: Alumni. Chair, Miftahul., 2002. Karakteristik dan Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Permukiman di Kawasan Sekitar Aliran Sungai Martapura Banjarmasin.Thesis.Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan). Chambers, R., 1994.The Origin and Practice of Participatoy Rural Appraisal. World Development. Vol 22. No.7. Hal.. 953 - 969. 1994. Charles Whynne - Hammond., 1979. Element of Human Geography.Georg e Ellen and Unwin. London. Coleman, James, S., 1988.Social Capital in the Creation of Human Capital.The American Journal of Sociology. Vol. 94.hal. S95-S120. Creswell, John. W., 2009. Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third edition.Thousand Oaks. California: Sage Publication. Dharmawan, Arya Hadi., 2007.Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (Livelihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor.Jurnal Transdisiplin Sosiologi dan Ekologi Manusia.hal. 169- 192. DFID., 1999.Sustainable Livelihoods Guidance Sheets.Departement for International Development.London. DFID., 2001.Sustainable Livelihoods Guidance Sheets.Departement for International Development.London.http://www.livelihoods.org/. Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase., 2007.Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sungai.Banjarmasin. Dinas PU Kota Banjarmasin., 2010.Penyusunan Study Kawasan Kumuh Perkotaan Kota Banjarmasin.Banjarmasin: Dinas Pekerjaan Umum. Ellis, F., 2000.Rural Livelihoods and Diversity in Developing Countries. New York: Oxford University Press. Endang, Sri., 2014.Strategi Penghidupan Penduduk Sekitar Danau Limboto Provinsi Gorontalo. Disertasi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo (Tidak dipublikasikan). Field, J., 2010.Modal Sosial.Bantul: Kreasi Wacana. Finch, Verno C., 1957.Elements of Geography. New York: McGraw Hill Book Company. Fukuyama, Francis., 2000. The Great Disruption:Human Nature and the Reconstitution of Social Order.Simon & Scuster: New York. Handayani, Sri., 2008.Partisipasi Masyarakat Kampung Kota untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman.Disertasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). Humaidi dan Bakar.A., 2014. Sepercik Ajaran Agama yang Memberdayakan (Pemberdayaan Komunitas Miskin Kelayan B Banjarmasin Kalimantan Selatan).Banjarmasin: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. Ta'lim.Vol 4.No 1. 2014. IAIN Antasari. Scott, James C., 1994.Moral Ekonomi Petani; Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Diterjemahkan oleh Hasan Bahari, disunting oleh Bur Rasuanto; (Jakarta: LP3ES, 1981). Mahin, Marko., 2009.Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Makalah dalam Seminar dan Lokakarya “Pengelolaan Hutan Adat dan Rencana Proses Penetapan Status Hutan Adat Kalawa sebagai Bentuk Implementasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat”.Pulang Pisau 22 Oktober. Nasruddin., 2016.Pengembangan Kawasan Pasca Tambang Batubara untuk Mendukung Pembangunan Wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara.Disertasi.Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (Tidak dipublikasikan). Nurfansyah., 2012.Tipologi Kawasan Jalan Pageran Antasari Banjarmasin.Banjarmasin: Jurnal Info Teknik. Vol 13. No 1. 2012.pg 50- 56.Universitas Lambung Mangkurat. Onuoha, Freedom C., 2008. Environmental Degradation, Livelihood and Conflicts the Implications of the Diminishing Water Resources of Lake Chad for North - Eastern Nigeria. National Defence (formerly War) College, Abuja, Nigeria. Publication: AJCR Volume 8 No. 2, 2008. Putro, Jawas Dwijo., 2011.Penataan Kawasan Kumuh Pinggiran Sungai di Kecamatan Sungai Raya.Jurnal Teknik Sipil Untan.Volume 11. Nomor 11.Universitas Tanjungpura. Prayitno., 2014.Skema Inovatif Penanganan Permukiman Kumuh.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rijanta., 2006. Rural Diversification In Yogyakarta Special Province: A Study on Spatial Patterns,Determinants and the Consequences of Rural Diversificationon the Livelihood of Rural Households. Disertasi.Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (Tidak dipublikasikan). Saragih., 2007.Kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelohood Framework). Scoone., 2001. Sustainable Rural Livelihoods A Framework For Analysis.IDS Working Paper 72.Institute of Development Studies. Sevilla, C.G., 1993.Pengantar Metode Penelitian.Penerjemah Alimudin Tuwu.Pendamping Alam Syah.Jakarta: Universitas Indonesia. Soesanto., 2013. Model Pengelolaan Spatial Lingkungan Kampung Pinggir Kali di Perkotaan. Laporan Penelitian.Universitas Merdeka Malang. Malang. Suharto, Edi., 2005.Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama. UN-Habitat., 2003. The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements 2003. London & Sterling, VA: Earthscan Publication Ltd. UNDESA., 2003.World Public Sector Report 2003. New York: United Nations Department of Economic and Social Affairs. UNDP., 2001.Choices for the Poor: Lessons from National Poverty Strategies.UNDP. Utaya, Sugeng., 2011.Pengendalian Keseimbangan Air Tanah di Kota dengan Pedekatan Geogafi. Universitas Negeri Malang.Malang. Wahyudi, Hendra dan Sismudjito., 2007.Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi Keluarga Miskin Pasca Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jurnal Harmoni Sosial.Vol I. No.2. Yunus, Hadi Sabari., 2009. Konsep dan Pendekatan Geografi: Memaknai Hakikat Keilmuannya. Makalah dipresentasikan pada Forum Pendidikan Tinggi Geografi Indonesia Tanggal 18 -19 Januari 2009. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Yunus, Hadi., 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. | in_ID |
dc.description.abstract | Kota Banjarmasin memiliki fungsi strategis sebagai pusat perdagangan
dan pelayanan sosial. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan keterbatasan
lahan, masyarakat cenderung menggunakan sisa ruang yang ada sebagai tempat
tinggal.Hal ini tentunya mendorong pertumbuhan permukiman kumuh.
Permukiman kumuh di Kota Banjarmasin tersebar pada 33 kelurahan yang
mewakili tipologi permukiman kumuh perkotaan (squatter settlements, inner -
city slums, illegal housing subdivision). Penanganan permukiman kumuh yang
dinilai efektif dilakukan oleh stakeholder adalah peningkatan nilai permukiman
kumuh melalui peremajaan permukiman kumuh perkotaan (urban renewal).
Melalui urban renewal diharapkan potensi yang berada di permukiman tersebut
dapat digali sesuai dengan nilai pemanfaatan optimalnya. Selain itu degradasi
lingkungan yang diakibatkan oleh keberadaan pemukiman kumuh tersebut dapat
dihambat. Atas dasar tersebut, peneliti ingin mengetahui kondisi aset
penghidupan (kepemilikan aset,kemudahan akses,dan ragam aktivitas) eksisting
sebagai upaya penyediaan informasi sosial ekonomi untuk mendukung urban
renewal di Kota Banjarmasin menggunakan spatial approach (spatial pattern
analysis, spatial comparasion analysis,dan spatial association analysis). Unit
analisis penelitian ini adalah rumah tangga pemukim. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive.Analisis data yang digunakan, yaitu mixed method
(menggabungkan qualitative dan quantitative), dimana skoring digunakan untuk
merepresentasikan kepemilikan aset. Penjumlahan skor seluruh variabel
dilakukan untuk menghasilkan indeks keberlanjutan tingkat penghidupan. Hasil
perhitungan indeks tersebut digunakan untuk mengetahui perbedaan
penghidupan pada ragam tipologi kumuh dengan analisa uji beda (uji Friedman
dan uji Kendal) menggunakan SPSS for Windows ver. 21. Hasil penelitian pada
224 informan, disimpulkan ada variasi perbedaan signifian kondisi penghidupan
eksisting pemukim pada ragam tipologi (nilai signifikan uji beda 0, 001 dimana
angka ini 0,05). Kondisi keberlanjutan penghidupan pemukim dominan cukup
berlanjut (nilai indeks keberlanjutan tingkat penghidupan pada skor 119, angka
ini masuk dalam rentang 90 - < 126 termasuk kategori cukup berlanjut).
Peningkatan usaha berbasis potensi lokal,rehabilitasi infrastruktur,peningkatan
pelayanan pendidikan dan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan
penghidupan berkelanjutan. | in_ID |