Pemodelan Visual Sederhana Distribusi Banjir untuk Pengambilan Keputusan Buka Tutup Pintu Air Kota
View/ Open
Date
2017-05-24Author
Rosyidin, Wira Fazri
Adiputra, Agung
Wijaya, Lucky
Dubois, Martin
Suhartono, S.
Kotambunan, Raymond
Dahlia, D.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada draf ini dibahas berkaitan dengan peran teknologi informasi sebagai pemodelan bahaya banjir DKI
Jakarta. Ketika banjir yang disebabkan oleh distribusi volume air dari sungai sebagai drainase, sering
membuat kesulitan dalam mengambil keputusan terkait ditutup atau tidaknya suatu pintu air. Sebagai
gambaran maka dibuat model visual limpasan atau distribusi air kiriman dari sungai yang ada. Hasil dari
pemodelan visual sebaran banjir dengan parameter kenaikan debit air permukaan sungai digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk menutup atau mebuka pintu air. Sekenario dibuat dengan berdasarkan;
1.tingkat kenaikan air di pintu air,2 limpasan air ketika sudah melebihi ambang batas.3. kebijakan pihak
berwenang untuk menjadikan suatu kawasan terbanjiri agar wilayah yang lebih luas lainnya tidak
terdampak banjir. Dari beberapa data setiap bukaan pintu air di hulu harus terukur dan terhitung berapa
debit yang akan terdistribusi dari hulu, kemudian dari analisis peta dan hidrologi disimulasikan area mana
yang akan tergenang dan berapa debit yang sudah tertampung di kawasan banjir. Sisa yang tak lagi dapat
ditolerir di kawasan banjir harus dilimpahkan ke bawahnya. Diperlukan perhitungan seberapa kemampuan
tiap wilayah untuk menampung volume air, dilihat dari berbagai aspek mulai dari penggunaan tata guna
lahan dan tingkat kerentanan wilayah tersebut. Hasil dari analisanya adalah petugas pintu air dikawasan
kota memiliki suatu nilai seberapa tinggi pintu air harus dibuka dan untuk berapa lama dan harus diarahkan
kemana.