dc.identifier.citation | Laporan Akhir Penyusunan Peta Kerentanan Akuifer Terhadap Pengambilan dan Pemanfaatan Aitanah di CAT Yogyakarta-Sleman (2012). Yogyakarta: Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral. Mantra, Ida Bagoes. (2003). Demografi Umum. Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purnama, Setyawan. (2000). Bahan Ajar Geohidrologi.Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Purnama, Setyawan. (2010) Hidrologi Airtanah.Yogyakarta: Kanisius. Santosa, Langgeng Wahyu., dan Adji, Tjahyo Nugroho., (2014) Karakteristik Akuifer dan Potensi Airtanah Graben Bantul. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Seyhan, Ersin. (1990) Dasar-Dasar Hidrologi. Edisi Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Syaifullah, M. (2016) ‘Lima Kecamatan di Kota Yogyakarta Krisis Air, Tempo.co, 15 Agustus 2016, diakses pada 25 Oktober 2016. Widyastuti, M., Hadi,Pramono., dan Sudarmadji. (2014) Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Yudistira, A. (2013). Kajian Potensi dan Arahan Penggunaan Airtanah Bebas untuk Kebutuhan Air Domestik di Kecamatan Depok. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Zefitni. Agihan Spasial Ekologikal Potensi Airtanah untuk Kebutuhan Domestik di Cekungan Airtanah Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Manusia dan Lingkungan, vol.19, no. 2, Juli.2012 : pp 105-117. | in_ID |
dc.description.abstract | Permasalahan tentang air bersih di kota-kota besar memang menjadi
permasalahan yang sudah tidak asing lagi. Belakangan ini muncul isu-isu
mengenai krisis air bersih di Kota Yogyakarta. Salah satu kecamatan yang
disebutkan telah mengalami krisis air bersih adalah Kecamatan
Mantrijeron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi
airtanah yang ada di Kecamatan Mantrijeron Perhitungan jumlah potensi
airtanah menggunakan metode statis. Metode analasis yang digunakan
merupakan metode deskriptif dan keruangan. Hasil penelitian
menunjukkan ketersediaan airtanah di Kecamatan Mantrijeron sebanyak
11.691.228,78 m³. Volume ketersediaan airtanah paling banyak berada di
Kelurahan Gedongiwo sebesar 4.031.458,2 m³, Kelurahan Mantrijeron
sebesar 3.852.282,3 m³ dan Kelurahan Suryodiningratan 3.807.488,3 m³.
Besarnya volume ketersediaan airtanah dipengaruhi oleh luas penampang
dan volume akuifernya. Hasil Aman (Save Yield) yang dapat dipergunakan
di Kecamatan Mantrijeron sebesar 1.433.925,8 m³/tahun. Hasil Aman yang
paling besar berada di Kelurahan Mantrijeron sebesar 522.343,36
m3/tahun, Kelurahan Gedongkiwo sebesar 459.459 m³/tahun dan
Kelurahan Suryodiningratan sebesar 451.735,9 m³/tahun. Besarnya Hasil
Aman selain dipengaruhi oleh luas akuifer, dipengaruhi pula oleh fluktuasi
airtanahnya. | in_ID |