• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Evaluasi Kondisi Komunitas Konservasi Mangrove: Studi Kasus Lembaga Pelestari Mangrove dan Pesisir Wana Tirta Kulon Progo DIY

    Thumbnail
    View/Open
    semnasgeo2017_74.pdf (2.563Mb)
    Date
    2017-05-22
    Author
    Budiyarto, Arie
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Mangrove adalah salah satu sumberdaya alam dan salah satu “Common Pool Resources/CPR” yang sangat penting karena menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Pengelolaan mangrove yang telah terbukti sukses di berbagai wilayah baik di dalam negeri maupun mancanegara menunjukkan bahwa komunitas masyarakat lokal di sekitar ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pengelolaan ekosistem tersebut. Salah satu komunitas konservasi mangrove yang cukup terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah Lembaga Konservasi Mangrove Wana Tirta (Wana Tirta) di Pedukuhan Pasir Mendit Kabupaten Kulon Progo. Namun demikian, selama ini belum banyak studi mengenai evaluasi terhadap kondisi Wana Tirta sebagai komunitas kunci dalam konservasi mangrove di DIY khususnya di Kabupaten Kulon Progo. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi Wana Tirta dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Kulon Progo DIY. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus 2016 dengan menggunakan semi-structured, in-depth interviews sebagai metode pengambilan data. Transkrip wawancara kemudian dianalisa menggunakan Thematic Content Analysis (TCA) yang sudah dimodifikasi berdasarkan Burnard (1991) dan Nilsson, Skär and Söderberg (2015). Hasil TCA kemudian dianalisa lebih lanjut menggunakan 8 (delapan) desain prinsip Ostrom (Ostrom 1990: 90) untuk mengevaluasi kondisi Wana Tirta. Narasumber penelitian berjumlah 17 orang, dipilih secara purposive dari berbagai institusi terkait pengelolaan mangrove di Kabupaten Kulon Progo yang pernah berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dengan Wana Tirta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penunjang dan penghambat perkembangan Wana Tirta sebagai aktor penting dalam pengelolaan mangrove di Kulon Progo. Faktorfaktor tersebut berasal dari dalam Wana Tirta sendiri (internal faktor) dan dari luar Wana Tirta (eksternal faktor). Untuk dapat mengembangkan dirinya, Wana Tirta harus dapat mengatasi faktor penghambat dan secara bersamaan meningkatkan kualitas faktor pendukung yang dimilikinya. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam pengembangan Wana Tirta terutama oleh “bridging institutions” yang telah terbukti sebagai salah satu aktor kunci dalam menunjang perkembangan Wana Tirta hingga saat ini.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9198
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV