dc.identifier.citation | Abdul Aziz Thaba, Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru (Jakarta: Gema Insani Press, 1996). Abdul Aziz Thaba, Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), 201. Affan Ghafar, Javanese Voters, a Case Study of Election Under Hegemonic Party System (Yogyakarta: UGM Press, 1992). Affan Ghafar, Politik Indonesia: TransisiMenuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). Ali Murtopo, Strategi Politik Nasional (Jakarta: CSIS, 1980). 135 Gagasan dan Praktik Politik Islam Era 1996-1990-an ... (Imron Rosyadi) Aminuddin, Kekuatan Islam dan Pergulatan Kekuasaan di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda (Jakarta: LP3ES, 1985). Arbi Sanit, Sistem Politik Indonesia (Jakarta: Rajawali Press, 1981). Arief Budiman, Negara dan Pembangunan, Studi tentang Indonesia dan Korea (Jakarta: Yayasan Padi dan Kapas, 1999). Bahtiar Effendi, Islam dan Negara: Tranformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia (Jakarta: Paramadina, 1998). Bahtiar Effendi, Islam dan Negara: Tranformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia (Jakarta: Paramadina, 1998). Deliar Noer, Politik dan Pembangunan (Jakarta: Yayasan pengkhidmatan, 1983). Eep Saifullah Fatah, Pengkhianatan Demokrasi Ala Orde Baru: Masalah dan Masa Depan Demokrasi Terpimpin Konstitusional (Bandung: Rosyada, 2000). Faisal Ismail, Ideologi Hegemonic dan Otoritas Agama (Yogyakarta, Tiara Wacana, 1999). H.W. Arnandt (ed), Pembangunan dan Pemerataan: Indonesia di Masa Orde Baru (Jakarta: LP3ES, 1988). Harold Crouch, Militer dan Politik di Indonesia (Jakarta: Sinar Harapan, 1980). M. Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru (Jakarta: Logos, 2000). M. Rusli Karim, Negara dan Peminggiran Islam Politik (Yogyakarta: Tiarawacana, 1999). M. Syafi‘I Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang Cendekiawan Muslim Orde Baru (Jakarta: Paramadina, 1995). Mochtar Mas‘oed, Ekonomi dan Struktur Politik (Jakarta: LP3ES, 1989). Mohtar Mas‘ud, Struktur Ekonomi Politik Orde Baru (Jakarta: LP3ES, 1989). Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di depan Dewan Perwakilan Rakyat 16 Agustus 1982. R. William Liddle, “Soeharto`s Indonesia: Personal Rule and Political Institustuion”, dalam Pacific Affair, no 68 tahun 1995 Syahrir, Refleksi Pembangunan Ekonomi 1968-1992 (Jakarta: Gramedia, 1992) | en_US |
dc.description.abstract | Kelahiran Orde Baru dengan aktor intelektualnya, yaitu Soeharto,
sebenarnya menjadi harapan banyak kalangan, termasuk umat Islam,
untuk dapat memberikan ruang yang luas, khususnya kehidupan politik
yang demokratis, di samping mengembalikan kondisi ekonomi bangsa
yang carut marut. Harapan yang besar itu terlihat dari dukungan umat
Islam terhadap eksistensi Orde Baru. Namun, seiring perjalanan Orde
Baru, harapan itu tidak seperti yang diharapkan. Sebaliknya, kehidupan
politik yang tidak demokratis justru menjadi fenomena di mana-mana.
Alasan yang dikemukakan adalah perioritas pembangunan ekonomi
harus lebih didahulukan. Sebab, menurujuk pengalaman di masa Orde
Lama, partai-partai memberikan andil dalam keterpurukan ekonomi
bangsa, khususnya partisipasi yang ideologis dan kritis di Parlemen.
Untuk itu, depolitisasi dan desimbolisasi terhadap partai Islam menjadi
pilihan untuk dilakukan demi pembangunan ekonomi. Tulisan ini
mencoba nelakukan analisis secara cermat fenomena tersebut. | en_US |