• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PETA SEBARAN MALAPARI (Pongamia pinnata Merril) DI PULAU JAWA DAN UPAYA KONSERVASINYA

    Thumbnail
    View/Open
    fix prosiding SNPBS 2017 Final Akhir fix deal 23 AGUSTUS_p518-p522.pdf (116.8Kb)
    Date
    2017-05
    Author
    Jayusman, J.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Malapari (Pongamia pinnata Merril) dikenal sebagai jenis potensial penghasil biofuel untuk sumber energi terbarukan. Untuk menyiapkan program konservasi sumberdaya genetik untuk mendukung penyiapan populasi pemuliaan telah dilakukan eksplorasi dan koleksi materi genetik di tiga lokasi sebaran alaminya yaitu di TN Ujung Kulon, Pantai Selatan Jawa Barat dan TN Alas Purwo dan Baluran. Sebaran malapari di tiga lokasi tersebut telah dibuat peta sebaran sedangkan materi genetik berupa buah dan benih telah diidentifikasi berdasarkan bentuk morfologi dan viabilitasnya untuk mendukung penguasaan teknologi penyiapan bahan perbanyakan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut menunjukkan bahwa kondisi tegakan malapari di TN Ujung Kulon memiliki potensi dan sebaran terbaik dibandingkan lokasi lainnya. Kondisi tegakan malapari di kedua Taman Nasional tersebut relatif lebih terjaga dibandingkan kondisi malapari disepanjang pantai Pangandaran dan Tasikmalaya. Salah satu lokasi tegakan malapari yang berada di sepanjang pantai Cijulang permai, Kecamatan Batu Karas pada saat ini sudah terancam dampak abrasi yang cukup memprihatinkan dan perlu upaya penyelamatan materi genetik secepatnya. Mempertimbangkan potensi tegakan, distribusi dan luasan sebaran populasi, serta keamanan jangka panjang maka pilihan konservasi insitu lebih tepat dilakukan di kedua Taman Nasional sedangkan Konservasi eksitu dapat dilakukan untuk penyelamatan materi genetik dari sebaran pantai selatan Jawa Barat dan sekitarnya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9372
    Collections
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV