Show simple item record

dc.contributor.authorPratiwi, Indah
dc.date.accessioned2017-12-14T05:55:28Z
dc.date.available2017-12-14T05:55:28Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.citationHadi, Burhaman Hartoyo, 1979, Penggunaan Kayu Bakar Dan Limbah Pertanian Di Indonesia (Laporan Perkembangan), Departemen Pertanian, Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor, Indonesia. Meynell, 1976, Methane : Planing A Digester, Primpress, Great Britain. Raliby Oesman, Retno, Imron,. 2008. Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pada Pengolahan Industri Tahu, Laporan Penelitian Balitbang Jateng (Tidak Di Publikasikan) Petunjuk Pelaksana Desa Mandiri Energi, 2008, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Biogas Limbah Ternak Dan Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Jarak Pagar, Direktorat Jendral Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian.in_ID
dc.identifier.isbn978-979-96964-7-2
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9447
dc.description.abstractPabrik tahu di wilayah Purwogondo Kartosuro berjumlah 29 pengrajin, menggunakan total bahan baku kedelai 170 kg per hari. Jumlah limbah cair yang dihasilkan sekitar 41.813,2 liter per hari/pabrik. Pemilihan lokasi di sekitar bibir sungai untuk menghindari terjadinya bau yang tidak enak, karena pembuangan limbah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. IPAL biogas digester merupkan hasil penerapan tenologi tepat guna, menggunakan fiber reinforced plastik digester skala rumah tangga, manfaatnya : (1) membantu proses pengolahan air limbah (2) sebagai energi alternatif untuk keperluan rumah tangga dan produksi. Permasalahan yang muncul saat ini adalah : (1) Semakin langka dan mahalnya bahan bakar (kayu Bakar, Sekam, Berambut, grajen atau minyak tanah) yang digunakan. Kebutuhan bahan bakar untuk memasak 170 kg kedelai adalah 70 kg grajen, harga Rp. 3000/kg maka Rp. 210.000.-/hari. Limbah cair tahu memiliki kandungan protein, lemak dan karbohidrat atau senyawa-senyawa organik yang masih cukup tinggi. Jika senyaw-senyawa organik itu diuraikan baik secara aerob maupun anaerob akan menghasilkan gas metana (CH4), karbondioksida (CO2), gas-gas lain dan air. Gas metana merupakan bahas dasar pembuatan biogas. (2) Biogas adalah gas pembusukan bahan organik oleh bakteri pada kondisi anaerob. Gas ini tidak berbau tidak berwarna dan mudah terbakar. Limbah cair tahu memiliki kandungan metana lebih dari 50%, sehingga sangat memungkinkan sebagai bahan baku sumber energi biogas.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Teknoinin_ID
dc.titlePengolahan Limbah Cair Menjadi Biogas Menggunakan Biodegester di Industri Tahu-Kartasurain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record