Proyeksi Kebutuhan Listrik Rayon Semarang Barat Tahun 2017-2021 Berdasarkan Beban Puncak
Abstract
Meningkatnya kebutuhan energi listrik tidak diikuti peningkatan penyediaan tenaga listrik, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berbagai kegiatan pendukungnya. Kondisi ini mengharuskan dilakukannya pengembangan penyediaan tenaga listrikpada tahun-tahun mendatang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan SoftwareLEAP (Long-range Energy Alternative Planning system). Dalam pembuatan perencanaan di Rayon Semarang Barat tahun 2017-2021 penulis menggunakan dua scenario perencanaan yaitu model DKL 3.2 merupakan suatu model yang disusun oleh dinas kebutuhan listrik dengan menggabungkan beberapa metode seperti ekonometri, kecenderungan dan analitis dengan pendekatan sektoral dan skenario BAU (Base As Usual) merupakan skenario dimana kecenderungan pola pemakaian energi listrik masih sama di tahun dasar. Dari hasil perencanaan menggunakan software LEAP, proyeksi rata-rata total pertumbuhan jumlah pelanggan, konsumsi energi listrik, daya tersambung Rayon Semarang Barat dengan menggunakan skenario BAU yaitu 4,9%, 7,13%, dan 9,54% per tahun. Untuk skenario DKL 3.2 antara lain 5,82%, 9,64%, dan 8,42%. Dari proyeksi kebutuhan energi listrik tersebut diperoleh peramalan beban puncak dengan rata-rata pertumbuhan 9,76% dengan model DKL 3.2 dan 7,00% dengan model BAU.