dc.identifier.citation | Davies, P. (n.d.). Integration of Multi-media technologies to facilitate Reflection and Learning , particularly in the area of Digital Storytelling. Gilster, P., & Watson, T. (1999). Digital Literacy. Digital Literacy, 20. Hurlburt, G. F., & Index, C. (2011). From Cave Art to Digital Media, (October). Oktafiani, M. (2013). Pengaruh PemanfaatanVideo Digitalstorytelling terhadap Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran TIK, 89–92. Smeda, N., Dakich, E., & Sharda, N. (2013). The Effectiveness of Digital Storytelling in the Classrooms : A Case Study, 3–4. http://doi.org/10.1109/ICALT.2013.157 Tapscott, D. (2009). Grown Up Digital. McGraw-Hill. Wina Heriyana, & Maureen, I. Y. (2015). Penerapan Metode Digital Storytelling pada Ketrampilan Menceritakan Tokoh Idola Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII di SMP NegeriI 1 Kedamean, Gresik, 1–9. | in_ID |
dc.description.abstract | Vlog atau video blog adalah salah satu konten kreatif digital yang segar,bercerita tentang apapun yang kadang
luput dari perhatian sehingga cukup popular terutama di media sosial seperti Youtube. Sebanyak 60,5 % publik
yang terjangkau layanan dan infrastruktur meminati konten video yang diunggah secara personal tersebut.
Beberapa vlogger, sengaja menggunakannya untuk tujuan tertentu mulai dari sekedar menghibur, penawar konten
negatif, hingga membongkar sakralitas. Vlog menjadi penanda citra generasi masa kini. Konten kreatif digital
dalam bentuk video ini sangat menarik sebagai sarana pembelajaran yang dapat menjembatani ruang kelas dan
komunitas di dunia nyata. Dalam bahasan selanjutnya penyampaian konten kreatif digital dengan tujuan dan
langkah sistematis disebut dengan Digital Storytelling. Digital Storytelling (DST), bukan hanya memindahkan
seni mendongeng ke dalam format multimedia yang berisi gambar, teks suara (narasi dan music) serta video
dengan menggunakan program aplikasi komputer. DST memiliki beberapa elemen,dan tahapan dengan tujuan
edukasi merupakan suatu strategi membangkitkan minat, dan semangat belajar sebagai proses lifelong learning
education. DST disusun agar memiliki kesan yang mendalam dengan melibatkan faktor emosional sehingga
meningkatkan daya ingat siswa, Penerapannya pada kegiatan belajar mengajar di prodi Pendidikan Teknik
informatika FKIP UMS (domain scope materi IPA setingkat SMP) memberi kesempatan kepada siswa untuk
menerapkan keterampilan abad ke-21. Pada akhir presentasi penyajian selain menunjukkan hasil karya, juga
dibahas mengenai log activity tiap anggota kelompok dan dokumentasi lain sebagai proses penilaian. Kendala
yang seringkali muncul adalah pada penggunaan tools aplikasi komputer yang sebenarnya teknis dan tidak terlalu
berpengaruh. Seseorang yang terampil menerapkan tahapan dalam pembuatan media pembelajaran dalam bentuk
DST, diharapkan mampu membuat konten kreatif yang berkualitas. | in_ID |