Show simple item record

dc.contributor.authorSakban, Abdul
dc.contributor.authorMuttaqin, Zedi
dc.date.accessioned2018-05-10T07:29:55Z
dc.date.available2018-05-10T07:29:55Z
dc.date.issued2017-08
dc.identifier.citationSakban, A. 2015. Penerapan Pendekatan Deep Dialog and Critical Thinking Terhadap Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 7 Mataram. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukma, S. F. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking dalam Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Bareng 03 Kecamatan Klojen Kota Malang. Skripsi. UPT. Perpustakaan Universitas Negeri Malang, (Online), (http://library.um.ac.id/, Diakses 06 Januari 2015). Syukron, B. 2014. Deep Dialogue/Critical Thinking (Konsep Solusi Pembelajaran Inovatif). Jurnal TAPIS. Vol. 14, No. 02. Untari, S. 2007. Penerapan Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking dalam PKn untuk Meningkatkan Aktivitas, Kreativitas, dan Rasa Senang Siswa SD Sriwedari Malang. Jurnal Kependidikan, 17, (1), 69-84. Untari, S., Al Hakim S, Astawa Diara K., & Rochmadi Wahyu N. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Lembar Kegiatan Siswa Matapelajaran PKn dengan Pendekatan Deep Dialogue/ Critical Thinking untuk Meningkatkan Kemampuan Berdialog dan Berpikir Kritis Siswa SMA di Jawa Timur. Jurnal Penelitian Kependidikan, Vol. 18, Nomor 2.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-102-7
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9749
dc.description.abstractPembelajaran yang bersifat monoton harus mulai dihindari karena akan menciptakan proses belajar (bosan, mengantuk, emosi, kaku, menghafal) dan materi pembelajaran tidak tersajikan secara lebih lengkap dan komprehensif dalam menguraikan konsep-konsep antropologi budaya. Atas dasar itulah maka dipandang perlu untuk mengadakan pembaharuan terhadap proses perkuliahan, khususnya pada matakuliah antropologi budaya guna meningkatkan kualitas proses dan output-nya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menghasilkan modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking untuk mahasiswa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4D yang terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa hasil validasi ahli sebesar 85% dengan kategori sangat layak, sedangkan hasil respon dosen praktisi terhadap keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking sebesar 81% dengan kategori sangat baik dan hasil respon yang diberikan mahasiswa setelah dibelajarkan menggunakan modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking sebesar 85% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada matakuliah antropologi budaya.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke -2id_ID
dc.titlePengembangan Modul Pembelajaran Antropologi Budaya Dengan Pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking Untuk Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraanid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record