dc.identifier.citation | Kee, Dohyung., dan Karwowski, Waldemar. 2001. LUBA: an Assessment Technique for Beban posturing on the Upper Body Based on Joint Motion Discomfort and Maximum Holding Time. Applied Ergonomics. Vol. 32, pp 357-366. Kusumawardani, Fajar. 2006. Sejarah Perkembangan Industri Batik Tradisional di Laweyan Surakarta Tahun 1965-2000. SkripsiUniversitas Negeri Semarang. Moore, J.Steven., dan Garg, Arun. 1995. The Strain Index: A Proposed Method to Analyze Jobs for Risk of Distal Upper Extremity Disorders. American Industrial Hygiene Association Journal. Moore, J.Steven., dan Vos, Gordon A. 2005. The Strain Index dalam Stanton N., Hedge A., Brookhuis K., Salas E., Hendrick H. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. Boca Raton: CRC Press. Nurmianto, Eko. 1996.Ergonomi - Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:PT. Guna Widya. Pratiwi, I., Dharmastiti, R. & Setyawati, L., 2014. Evaluation Risk Assessment Working On Pottery Workers. , pp.18–25. Suma’mur, P.K. 1996.Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.Jakarta: Gunung Agung. Suma’mur, P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakraatmadja, John H. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri - ITB. Tarwaka., Bakri, Solichul HA., Sudiajeng, Lilik. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press. Wignjosoebroto, Sritomo. 1995.Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu – Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi Pertama. Jakarta: Guna Widya. | id_ID |
dc.description.abstract | UKM Supiarso merupakan salah satu UKM yang berada di Kampoeng Batik Laweyan Solo yang memproduksi jenis batik cap. Hampir keseluruhan aktivitas pada proses pembuatan batik cap dilakukan secara manual dengan posisi duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas tersebut dapat berpotensi menimbulkan risiko cedera pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi pada pengrajin batik di UKM Supiarso dan memberikan rekomendasi perbaikan. Terdapat 6 variabel yang akan dinilai menggunakan JSI meliputi intensitas usaha, durasi usaha, usaha per menit, postur tangan/pergelangan tangan, kecepatan kerja, dan durasi kerja per hari. Sedangkan metode LUBA digunakan untuk mengevaluasi bagian ekstremitas atas tubuh yang meliputi pergelangan tangan, siku, bahu, leher, dan punggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode JSI terdapat 11 aktivitas berada pada tingkat risiko rendah atau pekerjaan tersebut aman dan 5 aktivitas berada pada tingkat risiko sedang. Sedangkan penilaian tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode LUBA terdapat 5 aktivitas kerja berada pada kategori II, dan 5 aktivitas kerja berada pada kategori III, serta 6 aktivitas kerja berada pada kategori IV. | id_ID |