Pembelajaran Bencana Banjir Bandang dengan Pendekatan Geospasial di DAS Beringin Kota Semarang
Abstract
Bencana Banjir di DAS Beringin dari tahun 2010-2017 terjadi delapan kali, dengan dua kejadian banjir mengalami perubahan tipe dari banjir genangan menjadi banjir bandang. Sebagian besar penduduk di area tersebut memiliki tempat tinggal yang berdekatan dengan sungai. Namun, kapasitas pemahaman penduduk terhadap karakteristik sungai, khususnya yang berhubungan dengan kejadian banjir bandang masih rendah. Tujuan penelitian adalah: 1) mengetahui profil spasial dan profil sosial di DAS Beringin 2) menyusun data pokok berbasis spasial mengenai pemicu bencana banjir bandang di DAS Beringin, dan 3) melakukan pembelajaran bencana banjir bandang DAS Beringin dengan pendekatan geospasial. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mencapai tujuan pertama dilakukan analisis data curah hujan, analisis peta, interpretasi citra satelit dan analisis data penduduk. Perolehan data untuk mencapai tujuan kedua adalah dengan survei lapangan, tracking GPS dan pengukuran terhadap morfometri sungai. Tujuan penelitian ketiga diwujudkan dengan melakukan pembelajaran bencana banjir bandang dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran dengan desain pra-eksperimen dengan membandingkan pengetahuan dan tindakan kelompok sasaran sebelum dan sesudah intervensi (pembelajaran). Hasil utama penelitian adalah profil spasial dan sosial di DAS Beringin, Kota Semarang. Berikutnya adalah data pokok berbasis geospasial mengenai pemicu bencana banjir bandang di DAS Beringin, Kota Semarang yang diharapkan menjadi dasar temuan untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan pembelajaran pada penduduk. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifkah pembelajaran yang dilakukan.