Show simple item record

dc.contributor.authorIndrayati, Ariyani
dc.contributor.authorHikmah, Nur 'Izzatul
dc.date.accessioned2018-05-29T05:19:52Z
dc.date.available2018-05-29T05:19:52Z
dc.date.issued2018-04
dc.identifier.citation[1] E. Suharini, “Pengembangan Model Early Warning System Bencana Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Di DAS Beringin Kota Semarang”, Laporan Penelitian LP2M Unnes, Semarang, 2014. [2] E. Yulaelawati dan U. Syihab, Mencerdasi Bencana, Presindo : Jakarta, hal. 4 - 11, 2008. [3] Azmeri, Safrida, dan R. Mironi, “Manajemen Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir Bandang di Desa Beureunut Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar,” di Seminar Nasional Teknik Sipil 2016, ISBN : 2086-5244, 2016. [4] A.N Nurromansyah dan J.S Setyono, “Perubahan Kesiapsiagaan Das Beringin Kota Semarang dalam Menghadapi Ancaman Banjir Bandang ,” Jurnal Wilayah dan Lingkungan, vol. 2, no. 3, hal. 231 - 244, 2014 [5] H.C Hardiyatmo. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta, 2006. [6] Anonim. “Metode Penelitian”, eprints.uny.ac.id/9730/3/Bab 3 -08108249113.pdf . [7] Peraturan Daerah Kota Semarang, Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031. [8] L.M Jannah, N. Safitri, B. Prasetyo dan M. Syarien, “Pendekatan Kuantitatif”, google scholar : repository.ut.ac.id, 2014. [9] Barus dan Suwardjo. 1977. Hubungan antara Sifat-sifat Hujan dengan Erosi, Kongres Nasional Ilmu Tanah II, Jogyakarta. [10] Julien, P.Y. 1995. Erosion and Sedimentation, 1st ed. New York : Cambridge University. [11] E. Susilo dan B. Sudarmanto, “Kajian Hidrologi terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian dan Lahan Hijau Menjadi Pemukiman di Kota Semarang,” Riptek Vol. 6, No.1, Hal. 1 – 9, Tahun 2012. [12] Suryato, 2007. Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai Untuk Pengembangan Kawasan Permukiman (Studi Kasus Das Beringin Kota Semarang). Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. [13] Gispedia, “Membuat Lereng dari Kontur di Arc-GIS,” http://www.gispedia.com/2016/03/membuat-lereng-dari-kontur-di-arcgis.html, 2016. [14] S. Adi, “ Karakterisasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia,” Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 15, No. 1, Hlm.42-51, April 2013. [15] S. Wahyuni, Marzuki, D. Pujiastuti, L.F Sani, dan A. Rahayu, “Tinjauan Keadaan Meteorologi pada Banjir Bandang Kota Padang Tanggal 24 Juli 2012,” Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 : ISSN 2302-8491.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9848
dc.description.abstractBencana Banjir di DAS Beringin dari tahun 2010-2017 terjadi delapan kali, dengan dua kejadian banjir mengalami perubahan tipe dari banjir genangan menjadi banjir bandang. Sebagian besar penduduk di area tersebut memiliki tempat tinggal yang berdekatan dengan sungai. Namun, kapasitas pemahaman penduduk terhadap karakteristik sungai, khususnya yang berhubungan dengan kejadian banjir bandang masih rendah. Tujuan penelitian adalah: 1) mengetahui profil spasial dan profil sosial di DAS Beringin 2) menyusun data pokok berbasis spasial mengenai pemicu bencana banjir bandang di DAS Beringin, dan 3) melakukan pembelajaran bencana banjir bandang DAS Beringin dengan pendekatan geospasial. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mencapai tujuan pertama dilakukan analisis data curah hujan, analisis peta, interpretasi citra satelit dan analisis data penduduk. Perolehan data untuk mencapai tujuan kedua adalah dengan survei lapangan, tracking GPS dan pengukuran terhadap morfometri sungai. Tujuan penelitian ketiga diwujudkan dengan melakukan pembelajaran bencana banjir bandang dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran dengan desain pra-eksperimen dengan membandingkan pengetahuan dan tindakan kelompok sasaran sebelum dan sesudah intervensi (pembelajaran). Hasil utama penelitian adalah profil spasial dan sosial di DAS Beringin, Kota Semarang. Berikutnya adalah data pokok berbasis geospasial mengenai pemicu bencana banjir bandang di DAS Beringin, Kota Semarang yang diharapkan menjadi dasar temuan untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan pembelajaran pada penduduk. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifkah pembelajaran yang dilakukan.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2018id_ID
dc.subjectpembelajaran bencanaid_ID
dc.subjectbanjir bandangid_ID
dc.subjectDAS Beringinid_ID
dc.titlePembelajaran Bencana Banjir Bandang dengan Pendekatan Geospasial di DAS Beringin Kota Semarangid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record