dc.identifier.citation | Akrom, Muhammad. 2004. Analisis Ketampanan Nabi Yusuf dalam Perspektif Semiotika Al-Quran. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, Universitas Indonesia, 1(2), 223-236, ISSN: 2356-153X. Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2016. Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern. Solo: Smart Media. Awaluddin, Andi. 2011. Metafora pada Tiga Puisi Pilihan Goenawan Mohamad (Sebuah Kajian Stilistika). Skripsi. Jakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Bukopop. Fauzi, Yuli Afif. 2013. Kajian Teks dan Makna Serat Yusuf. Jurnal Skriptorium, Fakultas Ilmu Budaya, 2(1), 148-154, ISSN 2302-8858. Gam, Ishak Peutua. 1983. Hikayat Nabi Yusuf. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Isma, Muwafiqotul dan Hatim Gazali. 2016. Perempuan dalam Citra Ketidakadilan Gender (Kajian Feminis dan Resepsi atas Kisah Yusuf dalam Serat Yusuf). Jurnal STAIN Pekalongan, 8(2), 201-223, paper ISSN 2085-8353, Desember. Ismatullab. 2004. Nilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf (Penafsiran H.M Quraish Shihab atas Surah Yusuf). Jakarta: Lentera Hati. Mahliatussikah, Hanik. 2016. Analisis Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Quran melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastra. Jurnal of Arabic Studies, 1 (2), 75-89. Manshur, Fadil Munawar. 2005. Kisah Nabi Yusuf dalam Syarah Teks Raudhatul-‘Irfan Ma’arifatil-Qur’an dan Tafsir Al-Quran Basa Sunda: Analisis Resepsi. Mohamad, Goenawan. 1992. Asmaradana. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Muslim, Abdul Azis. 2009. “Surat Yusuf Mangunpawira: Telaah Filologi dan Analisis Resepsi”. Tesis.Program Studi Ilmu Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Nugroho, Akhmad. 2009. Kode Budaya dalam Puisi Jawa Modern. Jurnal Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 21(2), 244-252. Poerwadarminta. 1939. Bausastra Djawa. Jakarta: JB Wolters. . 1981. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik,dan Penerapannya. Yogyakarta: Pusat Belajar. Pudjiastuti, Titik. 2009. “Peranan Serat Yusuf di dalam Kehidupan Masyarakat Jawa”. Jakarta: FSUI. Rianna, Deni. 2013. Aspek Moral dalam Kumpulan Puisi “Asmaradana” karya Goenawan Mohamaad: Tinjauan Semiotik dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Skripsi.Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah, FKIP UMS. Zaeny. 2005. “Transformasi Sosial dan Gerakan Islam di Indonesia”. Jurnal Topik Utama, Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Bandar Lampung, 1(2), 153-165. Pratiwi, D. R. (2017). INTERAKSI VERBAL PADA KOMUNIKASI AKADEMIK DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK: STUDI KASUS MAHASISWA PBI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Bahastra, 37(2), 110–119. | id_ID |
dc.description.abstract | Fenomena yang diangkat dalam karya sastra begitu banyak menggambarkan kejadian yang dialami oleh masyarakat pada umumnya. Segala aspek kehidupan dirangkum dalam ungkapan karya sastra, dengan dilatar belakangi oleh tatanan kehidupan sosial masyarakat meliputi adat istiadat, kebiasaan, sikap, tata cara kehidupan, agama, proses berpikir, cara berperilaku, berpakaian, berbahasa, cara memandang sesuatu, dan sebagainya. Tidak heran karya sastra selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Kisah Nabi Yusuf merupakan kisah terbaik (ahsanul Qushash) dari aspek gaya, kandungan makna, dan tujuannya. Memiliki hubungan erat dengan karya sastra lainnya, Puisi Asmaradana dikombinasikan sehingga diperoleh kajian sastra banding yang padu dan bermakna.
Tatanan sosial yang mengatur perilaku manusia sering disebut struktur sosial. Penelitian ini mengkaji struktur sosial Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad. Tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu merumuskan dan memaparkan struktur sosial yang berupa bentuk invensi, difusi, dan konsekuensi dalam Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana yang dapat dikembangkan dalam khazanah ilmu bahasa, sastra, dan pemanfaatan bahan ajar berbasis religi. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan comparative literature. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraf yang mencerminkan struktur sosial dalam Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka, buku-buku pendukung, dan sumber-sumber lain yang terkait. Kesimpulan dari penelitian ini antara Serat Yusuf dan puisi Asmaradana merupakan kajian sastra bandingan yang memiliki kesamaan benang merah dalam aspek segi religi. Struktur sosial dalam dua karya sastra mengandung pelajaran berharga dalam aspek kehidupan manusia diantaranya nilai moral religi, moral kemanusiaan, moral sosial, moral kesabaran, dan kesetiaan yang tidak hanya bermanfaat menambah wawasan dan keilmuan pribadi ataupun lingkungan, tetapi juga dapat dijadikan pengembangan alternatif bahan ajar sesuai nilai-nilai luhur budaya Jawa, bangsa, serta agama. | id_ID |