dc.contributor.author | Arsyad, Nurlia | |
dc.date.accessioned | 2018-06-02T03:45:09Z | |
dc.date.available | 2018-06-02T03:45:09Z | |
dc.date.issued | 2018-04 | |
dc.identifier.citation | Alwi, Hasan et al. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-Dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondhosuli. Djajasudarma, Fatimah T. 1994. Wacana:Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Eresco. Keraf, Gorys. 1997. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pranowo. 2009. Berbahasa Secara Santun.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahardi Kundjana. 2008. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, Erlangga. Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik.Semarang: IKIP Semarang Press. Anif, S. (2014). Pengembangan Model Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Biologi Berbasis Uji Kompetensi Awal (UKA) di Surakarta. Manajemen Pendidikan, 9(2), 157–170. Retrieved from http://journals.ums.ac.id/index.php/jmp/article/view/1697 | id_ID |
dc.identifier.issn | 2621-1661 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9900 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pematuhan maksim kesantunan berbahasa dan mendeskripsikan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa. Subjek penelitian ini adalah SMS pembaca pada rubrik “Halo Kapolda” di surat kabar Harian Fajar yang terbit pada bulan Januari-Maret 2018. Objek penelitian ini adalah bentuk pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa dalam wacana SMS pembaca pada rubrik “Halo Kapolda”. Data diperoleh dengan metode simak dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik analisis padan pragmatik. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan. Hasil penelitian ini adalah (1) Pematuhan maksim kesantunan berbahasa berupa, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim pemufakatan/kecocokan, dan maksim kesimpatian. Pada pematuhan maksim kesantunan berbahasa yang paling banyak muncul adalah maksim pemufakatan/kecocokan pada indikator yang memperkecil ketidaksesuaian antara diri sendiri dan orang lain (2) Pelanggaran maksim kesantunan berbahasa berupa, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan/kerendahhatian, maksim pemufakatan/kecocokan, dan maksim kesimpatian. Pada pelanggaran maksim kesantunan berbahasa yang paling banyak muncul adalah maksim penghargaan pada indikator yaitu memperbesar pujian atau penghargaan orang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengirim SMS sering menuturkan sesuatu yang tidak menyenangkan kepada lawan tutur atau pihak lain yang menjadi lawan tutur. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) V 2018 | id_ID |
dc.title | Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Wacana SMS Pembaca dalam Rubrik "Halo Kapolda" di Harian Fajar | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |