dc.identifier.citation | Alwasilah, A.Chaedar.1990.Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Alwi, Hasan.,Dardjowidjojo, Soenjono.,Lapoliwa, Hans., Moeliono, Santon M.. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul, & Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta. Rineka Cipta. Junus, Andi Muhammad & Junus, Andi Fatimah. 2007. Sintaksis Bahasa Bugis.Makassar: Badan Penerbit UNM. ------------.2010. Analisis Kesalahan Berbahasa. Makassar: Badan Penerbit UNM. Hamsah, Akmal. 2013. Interferensi Morfosintaksis Bahasa Bugis pada Karangana Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar (SD). Jurnal UTM, (Online), (http: eprints.unm.ac.id., Diakses 4 Januari 2018). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasa Tsanawiah (SMP/MTs) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lanin, Ivan. 2016. Perbedaan Pemakaian Kata Depan “di” dan “pada”. Beritagar id,(Online),( http:// www.google.co.id), Diakses 18 Maret 2018). Moleong. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rodakarya Sitompul. Siti Jahria. 2015. Interferensi Bahasa Batak Mandailing Pada Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Kelas di Kelas VII Madrasyah Tsanawiah Swasta. Jurnal Edukasi Kultural, (Online).Vol.2,No.2. (http: jurnal umined. ac .id. Diakses 10 November 2017). Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Soewito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik. Surakarta. Hynary Offset. Tarigan, Henry Guntur & Tarigan, Djago. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Verhaar.1988.Pengantar Linguistik.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. | id_ID |
dc.description.abstract | Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat dwibahasawan. Di samping bahasa Indonesia juga masih menguasai bahasa daerah masing-masing, sehingga ketika menggunakan suatu bahasa akan dipengaruhi oleh bahasa yang lain. Situasi penggunaan dua bahasa yang saling bergantian memungkinkan terjadinya kontak bahasa, akibatnya akan terjadinya interferensi. Interferensi terjadi pada semua aspek kebahasaan yang meliputi aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis. Penilitian ini bertujuan mendeksripsikan bentuk-bentuk interferensi sintaksis bahasa Bugis, serta mendeksripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya inteferensi sintaksis bahasa Bugis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII . Data yang diambil adalah tuturan siswa dengan siswa dan siswa dengan guru dalam interaksi belajar mengajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan dan wawancara. Tahapan teknis analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk-bentuk interferensi sintaksis bahasa Bugis (1) masuknya unsur bahasa Bugis dalam frase (2) pola struktur klausa (kalimat) pernyataan positif dan kalimat pernyataan negatif. Sedangkan faktor- faktor penyebab terjadinya interferensi bahasa Bugis adalah (1) kedwibahasawanan, (2)kurangnya kosakata bahasa Indonesia (3) kurangnya pengetahuan terhadap struktur bahasa Indonesia serta (4) adanya kebiasaan penggunaan bahasa yang sopan. | id_ID |