Show simple item record

dc.contributor.authorWijaya, Dhanu Widi
dc.date.accessioned2018-06-05T03:33:17Z
dc.date.available2018-06-05T03:33:17Z
dc.date.issued2018-04
dc.identifier.citationBleicher, Josef. 2003. Hermeneutika Kontemporer. Terj. Ahmad Norma Permata. Yogyakarta: Fajar Pustaka. Chasanah, Ida Nurul. 2005. Ekspresi Sosial dalam Sajak-sajak KH. Mustofa Bisri. Yogyakarta: Pustaka Logung. Moleong J. Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remita Rosdakarya. Pradopo, Rachmat Djoko. 1988. Beberapa Gagasan dalam Bidang Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Penerbit Lukman. _______. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press. Sangidu, 2004. Penelitian Sastra, Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan Kiat. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Wachid B.S., Abdul. 2002. Religiositas Alam: dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron. Yogyakarta: Gama Media. _______. 2008. Gandrung Cinta A. Mustofa Bisri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wellek, René dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.id_ID
dc.identifier.issn2621-1661
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9933
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini untuk menafsirkan interpretasi konsep cinta dalam perpuisian A. Mustofa Bisri. Tafsir secara kritik sastra yang diangkat dalam penelitian ini adalah kritik yang dilakukan atas puisi sufi dari sudut pandang keprofetikan A. Mustofa Bisri. Untuk memahami konsep ke-sufi-an A. Mustofa Bisri penelitian ini menggunakan disiplin ilmu kritik sastra dan disiplin stilistika. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan teori hermeneutik. Penelitian ini memiliki hasil yaitu keindahaan dan cinta Ilahiah dalam sajak A. Mustofa Bisri merepresentasikan posisinya sebagai Tuhan “Kekasih”. Pencitraan peleburan cinta ini merupakan tamsil yang mengejawantahkan penampakan Tuhan melalui alam syahadah. Dengan demikian, sajak-sajak A. Mustofa Bisri sebagaimana tradisi puisi sufi, yaitu bentuk dari perbuatan (syahadah) dan perenungan diri (musyahadah) akan sifat Tuhan. Tujuannya ialah membangkitkan kembali pencerahan berupa keinsafann terhadap segala sesuatu yang dikethui (makrifat) tentang diri dan Tuhan hingga sampai kepada Cinta Ilahiah (mahabbah).id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) V 2018id_ID
dc.titleTafsir Hermeneutik Puisi Sufi A. Mustofa Bisriid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record