dc.contributor.author | Huda, Miftakhul | |
dc.date.accessioned | 2018-06-06T06:54:11Z | |
dc.date.available | 2018-06-06T06:54:11Z | |
dc.date.issued | 2018-04 | |
dc.identifier.citation | Alya. 2016. Senyum Monalisa. Bandung: Mizan Publishing. Avdikos, Evangelos Gr. 2010. “Continuity, Identity and Folk Studies in Greece.” Estonian Folklore 44:157–70. Blommaert, J. 2005. Discourse: A Critical Introduction. United Kingdom: Cambridge University Press. Hidayat, Bintang Nurul. 2015. Musim Hujan yang Hangat. Bandung: Mizan Publishing. Hogg, Linda. 2011. “Funds of Knowledge : An Investigation of Coherence Within the Literature.” Teaching and Teacher Education 27(3): 666–77. Ihsaniah, Shabina Nurul; dkk. 2015. Gelang Persahabatan. Bandung: Mizan Publishing. Irawan, Najmah Alya. 2016. The Hijab Girls. Bandung: Mizan Publishing. Jannai, Milly Epstein. 2015. “Student-Text Interface in Gifted Children : Case Description.” Gifted Education Intemational 20:200–219. Mita. 2016. Mom is My Angel. Bandung: Mizan Publishing. Sabrina , Fairunafis Nur. 2016. Love Family and Friends. Bandung: Mizan Publishing. Shoha, Rashikhah.2015. The Day with My Sister. Bandung: Mizan Publishing. Syifa, Shafwah Nadhirah; dkk. 2016. Mukena untuk Ibu. Bandung: Mizan Publishing. Tolić, Mirela. 2011. “Media Culture and Media Education in Modern School.” World Journal of Education 1(2):89–97. Verhallen, Marian J A J. 2011. “Young Second Language Learners’ Visual Attention to Illustrations in Storybooks.” Journal of Early Childhood Literacy 11(4): 480–500. Weninger, Csilla, Guangwei Hu, and Suzanne S. Choo. 2017. “The in Fluence of Individual and Contextual Variables on Teachers ’ Understanding and Classroom Practice of Media Literacy.” Teaching and Teacher Education 67:429–39. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2621-1661 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9948 | |
dc.description.abstract | Sastra anak pada hakikatnya merupakan sastra yang diperuntukkan bagi anak. Artinya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menunjang perkembangan anak, baik perkembangan kognitif maupun moral. Selain itu, sastra anak sesuai dengan kejiwaan anak-anak, seperti konflik yang ditawarkan, alur yang digunakan, dan nilai yang terkandung. Pada dekade terakhir muncul sastra anak dalam serial kecil-kecil punya karya (KKPK). Karya sastra tersebut diciptakan oleh anak, bernuansa anak, sudut pandang anak, nilai yang diyakini anak, dan diperuntukkan bagi anak. Hal yang menarik adalah identitas budaya yang menyertai KKPK tersebut. Secara teoretis, karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya. Kondisi demikian karena sastrawan memiliki latar belakang budaya. Akan tetapi, dalam kasus KKPK, sastrawan adalah anak-anak yang belum begitu terikat oleh budaya. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah memaparkan simbol budaya dan interpretasi maknanya sebagai identitas dalam sastra anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan teori etnografi. Data dalam penelitian ini adalah simbol budaya yang diungkapkan melalui satuan lingual kata, frasa, atau kalimat. Sumber data penelitian ini adalah sastra anak dalam serial KKPK. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu identifikasi simbol budaya, klasifikasi berdasarkan simbol yang serumpun, interpretasi makna berdasarkan teori identitas yang dikemukakan oleh Blommaert.
Temuan penelitian ini di antaranya adalah identitas budaya dalam sastra anak yang tergabung dalam serial KKPK meliputi identitas yang termasuk ‘othering’ dan identitas warisan. Kedua identitas ini tetap muncul dengan varian khas anak di dalam KKPK. Selain itu, anak cenderung membentuk budaya baru yang berbeda dengan kondisi masyarakat. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) V 2018 | id_ID |
dc.title | Identitas Budaya dalam Sastra Anak Serial Kecil-kecil Punya Karya | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |