dc.contributor.author | Winarni, Septania Indri | |
dc.date.accessioned | 2018-06-06T07:03:03Z | |
dc.date.available | 2018-06-06T07:03:03Z | |
dc.date.issued | 2018-04 | |
dc.identifier.citation | Ratna, Nyoman Kutha. (2013). Teori, Metode ,dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Setiawan, Akbar Kuntardi. (2007). Wacana Pascakolonial Dalam Roman Larasati. Proceding Seminar Nasional Rumpun Sastra FBS UNY 2007, 9. Sumardjo, Jacob danM. Saini K. (1998). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Toer, Pramoedya Ananta. (2015). Bukan Pasar Malam. Jakarta Timur: Lentera Dipantara. Pagnol, Marcel. (1981). Topaz Sang Guru. Jakarta: PT Gramedia. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2621-1661 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9950 | |
dc.description.abstract | Novel Bukan Pasar Malam merupakan salah satu novel karangan Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan pada tahun 1951 oleh Balai Pustaka. Novel Topaz Sang Guru merupakan karangan Marcel Pagnol yang diterbitkan Gramedia. Novel Bukan Pasar Malam dan Topaz Sang Guru mengandung berbagai masalah yang berkaiatan dengan perbedaan antara budaya penjajah dan yang budaya pribumi. Salah satu pendekatan sastra yang sesuai dengan novel Bukan Pasar Malam dalah pendekatan Pascakolonial. Pascakolonial merupakan salah satu dari sekumpulan pendekatan yang digunakan untuk analisis karya sastra dengan salah satu tinjauan dari dampak penjajah terhadap negara jajahannya. Pascakolonial digunakan untuk menelusuri aspek-aspek yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan, sehingga dapat diketahui bagaimana kekuasaan itu bekerja. Objek penelitian pascakolonial merupakan teks-teks yang berkaitan dengan wilayah bekas jajahan, khususnya Indonesia. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) V 2018 | id_ID |
dc.title | Guru dan Perjuangan Dalam Novel Bukan Pasar Malam dan Topaz Sang Guru: Pendekatan Pascakolonial | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |