Domain (Dongeng dan Permainan Inovatif) Konstribusi Pendidikan Dalam Restorasi Sungai
View/ Open
Date
2018-06Author
Susilowati, Fitri
Widayanti, Diyat Susrini
Anugerah, Riz
Widiastuti, Masayu
Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus dengan luas sekitar 32.196,3 hektar, menjadi
perhatian utama dalam pengelolaan DAS di Kalimantan Timur dengan status kerusakan
prioritas utama. Tanda kerusakannya jelas yaitu, hampir sebagian besar sempadan
sungainya sudah terbangun, fungsi sungai berubah menjadi MCK (mandi, cuci dan kakus)dan sebagai area pembuangan sampah dan limbah, punahnya beberapa jenis vegetasi dan
ikan asli sungai yang tidak lagi bisa ditemui, serta air Sungai Karang Mumus dalam
beberapa tahun terakhir ini selalu dinyatakan tercemar berat. Restorasi sungai secara
sederhana bisa diartikan sebagai memulihkan sungai menuju pada kondisi alamiahnya.
Kondisi yang akan memungkinkan siklus hidrologi pada DAS tidak akan terganggu.
Restorasi menyangkut ekosistem, hidrologi, sosial-ekonomi-kultural dan kelembagaan.
Secara teknis DAS Karang Mumus sedang ditangani serius dari pihak yang berkompeten.
Namun, secara sosial, penanganan yang bersentuhan langsung kepada pengguna dan
sekaligus pelaku perusakan kualitas air, perlu dilakukan secara intensif dan berkelanjutan,
yaitu melalui pendidikan kemasyarakatan dan pendidikan Luar Sekolah dalam bentuk
dongeng. Tujuan dari mendongeng adalah memberikan sentuhan emosional yang akan
memberikan dampak pembelajaran yang mendalam terutama bagi anak sebagai generasi
penerus, pewaris sungai dimasa mendatang. Pengembangan nilai pada anak dapat
dilakukan melalui penanaman sikap keteladanan dan pembiasaan hingga akan
memperkaya pengalamannya, misalnya : tidak membuang sampai di sungai walaupun tak
ada yang melihat. Menyebar luaskan dan memngembangkan pengetahuan tentang
pengelolaan sungai kepada anak-anak dan masyarakat melalui media mendongeng yang
berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral ( mendidik), dan juga menghibur. Kajian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan
observasi dan wawancara langsung dari beberapa guru dan tokoh masyarakat disekitar
bantaran Sungai Karang Mumus. Harapan dari kegiatan mendongeng dapat menjadi saat
yang tepat untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya memelihara sungai
kepada anak melalui cerita dilengkapi dengan alat permainan edukatif yang menunjang
cerita serta diiringi dengan musik yang dinamakan dengan DOMAIN (Dongeng dan
Bermain Inovasi).