Show simple item record

dc.contributor.authorSusilowati, Fitri
dc.contributor.authorWidayanti, Diyat Susrini
dc.contributor.authorAnugerah, Riz
dc.contributor.authorWidiastuti, Masayu
dc.date.accessioned2018-09-27T02:16:59Z
dc.date.available2018-09-27T02:16:59Z
dc.date.issued2018-06
dc.identifier.isbn978-602-361-137-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10372
dc.description.abstractDaerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus dengan luas sekitar 32.196,3 hektar, menjadi perhatian utama dalam pengelolaan DAS di Kalimantan Timur dengan status kerusakan prioritas utama. Tanda kerusakannya jelas yaitu, hampir sebagian besar sempadan sungainya sudah terbangun, fungsi sungai berubah menjadi MCK (mandi, cuci dan kakus)dan sebagai area pembuangan sampah dan limbah, punahnya beberapa jenis vegetasi dan ikan asli sungai yang tidak lagi bisa ditemui, serta air Sungai Karang Mumus dalam beberapa tahun terakhir ini selalu dinyatakan tercemar berat. Restorasi sungai secara sederhana bisa diartikan sebagai memulihkan sungai menuju pada kondisi alamiahnya. Kondisi yang akan memungkinkan siklus hidrologi pada DAS tidak akan terganggu. Restorasi menyangkut ekosistem, hidrologi, sosial-ekonomi-kultural dan kelembagaan. Secara teknis DAS Karang Mumus sedang ditangani serius dari pihak yang berkompeten. Namun, secara sosial, penanganan yang bersentuhan langsung kepada pengguna dan sekaligus pelaku perusakan kualitas air, perlu dilakukan secara intensif dan berkelanjutan, yaitu melalui pendidikan kemasyarakatan dan pendidikan Luar Sekolah dalam bentuk dongeng. Tujuan dari mendongeng adalah memberikan sentuhan emosional yang akan memberikan dampak pembelajaran yang mendalam terutama bagi anak sebagai generasi penerus, pewaris sungai dimasa mendatang. Pengembangan nilai pada anak dapat dilakukan melalui penanaman sikap keteladanan dan pembiasaan hingga akan memperkaya pengalamannya, misalnya : tidak membuang sampai di sungai walaupun tak ada yang melihat. Menyebar luaskan dan memngembangkan pengetahuan tentang pengelolaan sungai kepada anak-anak dan masyarakat melalui media mendongeng yang berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral ( mendidik), dan juga menghibur. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara langsung dari beberapa guru dan tokoh masyarakat disekitar bantaran Sungai Karang Mumus. Harapan dari kegiatan mendongeng dapat menjadi saat yang tepat untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya memelihara sungai kepada anak melalui cerita dilengkapi dengan alat permainan edukatif yang menunjang cerita serta diiringi dengan musik yang dinamakan dengan DOMAIN (Dongeng dan Bermain Inovasi).id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018id_ID
dc.titleDomain (Dongeng dan Permainan Inovatif) Konstribusi Pendidikan Dalam Restorasi Sungaiid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record