Show simple item record

dc.contributor.authorSyafuddin, Khairul
dc.date.accessioned2019-06-18T01:41:04Z
dc.date.available2019-06-18T01:41:04Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citation[1] I. Rokhayati, “Perkembangan Teori Manajemen dari Pemikiran Scientific Management Hingga Era Modern Suatu Tinjauan Pustaka,” J. Ekon. dan Bisnis, vol. 15, no. 02, pp. 1– 20, 2014. [2] R. Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, 2nd ed. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016. [3] B. Yusuf and H. Ridwan, “Manajemen Komunikasi dalam Pengelolaan Informasi Pembangunan Daerah (Pada Biro Humas dan PDE Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara),” J. Komun. Has. Pemikir. dan Penelit., vol. 4, no. 1, pp. 50–64, 2018. [4] B. Indonesia, “Warga Merapi Enggan Mengungsi,” BBC Indonesia, 2010. [Online]. Available: https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2010/10/101029_budayamerapi. [Accessed: 14-Feb-2019]. [5] B. U. Putri, “BNPB Jelaskan Alasan Tsunami Palu Menelan Banyak Korban,” Nasional Tempo, 2018. [Online]. Available: https://nasional.tempo.co/read/1131453/bnpb-jelaskanalasan- tsunami-palu-menelan-banyak-korban/full&view=ok . [Accessed: 14-Feb-2019]. [6] E. H. Susanto, “Eksistensi Komunikasi dalam Menghadapi Bencana,” in Komunikasi Bencana, 1st ed., no. June, A. Ishak, F. Junaedi, S. B. HH, and A. Prabowo, Eds. Yogyakarta: Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), 2016, pp. 3–20. [7] E. Saputra and Yasir, “Manajemen Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Terhadap Bencana Banjir di Kabupaten Kampar,” JOM FISIP, vol. 5, no. 1, pp. 1–14, 2018. [8] Haryati, “Ekologi Media di Era Konvergensi,” Observasi, vol. 10, no. 2, pp. 147–167, 2012. [9] S. Meisyaroh, “Instant Messaging dalam Perspektif Ekologi Media dan Komunikasi,” J. Semiot., vol. 8, no. 1, pp. 118–130, 2014. [10] S. Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok Intrans Publishing, 2015. [11] A. K. Paul and O. B. Adaeze, “Bridging The Digital Divide: The Relevance of Marshall McLuhan’s Media Ecology Theory,” Br. J. Educ., vol. 6, no. 6, pp. 23–28, 2018.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10816
dc.description.abstractMedia sosial kini menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Hal ini menuntut BPPTKG Yogyakarta harus dapat memberikan informasi yang cepat dan valid atas perkembangan Merapi. Oleh sebab itu, penerapan strategi manajemen komunikasi bencana dalam menyebarkan informasi mengenai perkembangan Merapi harus tepat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekologi media yang melihat efek media dalam mengubah perilaku masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana BPPTKG Yogyakarta menerapkan strategi manajemen komunikasi bencana untuk diterapkan di media sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan peneliti untuk pengambilan data melalui wawancara. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan BPPTKG Yogyakarta dalam memproduksi informasi menggunakan 3 siklus, yaitu clearing house, content creator, dan buzzer. Peneliti melihat bahwa strategi manajemen informasi yang diterapkan BPPTKG Yogyakarta dapat menghasilkan informasi yang tepat dalam rangka mitigasi erupsi Merapi. Selain itu, adanya perkembangan media juga membentuk perilaku baru dalam masyarakat yang mempengaruhi BPPTKG Yogyakarta dalam memanajemen informasinya.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titleStrategi Manajemen Komunikasi Bencana dalam Penyebaran Informasi Erupsi Merapiid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record