Analitik Geovisual Pola Kejadian dan Pergerakan Kriminalitas berbasis Data Media Sosial
Abstract
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang sangat berpengaruh terhadap fenomena
kriminalitas. Jakarta merupakan salah satu Kota megapolitan dengan kepadatan penduduk tertinggi
dan pengguna media sosial terbanyak di Indonesia. Laporan melalui media sosial mengenai
terjadinya tindakan kriminalitas dapat digunakan sebagai pendekatan untuk melakukan analisis
fenomena kriminalitas. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran pemanfaatan analitik
geovisual kriminalitas untuk mengidentifikasi pola dan pergerakan kejadian dengan memanfaatkan
variabel spasial-temporal melalui data media sosial. Analitik geovisual dilakukan dengan
menggunakan metode analisis pola spasial dan pergerakan rentetan kejadian kriminalitas
berdasarkan aggregasi waktu. Hasil analitik geovisual memperoleh visualisasi yang
memperlihatkan pola kejadian kriminalitas dalam bentuk peta voronoi yang beroverlay dengan
tingkat kepadatan dan pengganguran penduduk dalam bentuk proporsi lingkaran. Selain itu
visualisasi pola pergerakan diperlihatkan dalam bentuk garis lengkung yang memiliki informasi
arah pergerakan, lokasi asal dan tujuan dari fenomena kriminalitas. Berdasarkan interpretasi visual
diketahui pola kejadian kriminalitas di Jakarta cenderung membentuk pola yang berkelompok
sebanyak 43 kelurahan. Pola pergerakan kriminalitas membentuk 51 pergerakan dalam periode 1
jam dan menjadi dasar untuk menetapkan kategori tingkat kerawanan berdasarkan jumlah total
kunjungan kejadian yang terjadi. Informasi yang diperoleh diharapkan mampu memberikan
pengetahuan baru yang dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan keamanan di lingkungan.