dc.identifier.citation | [1] Sunarto, "Perubahan Fenomena Geomorfik Daerah Kepesisiran di Sekeliling Gunungapi Muria Jawa Tengah: Kajian Paleogeomorfologi," Yogyakarta, 2004. [2] Sunarto, "Geomorfologi Pantai: Dinamika Pantai," Yogyakarta, 2001. [3] B. Triatmodjo, Teknik Pantai, Yogyakarta: Beta Offset, 2008. [4] T. P. T. Sinaga dan H. Susiati, "Studi Pemodelan Perubahan Garis Pantai di Sekitar Perairan Tapak PLTN Semenanjung Muria," Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, vol. 9, no. 2, pp. 1- 10, 2007. [5] Dulbahri, "Aplikasi Citra Landsat skala 1:250.000 untuk Studi Perubahan Garis Pantai di Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur," Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1983. [6] C. J. Tucker, D. M. Grant dan J. D. Dykstra, "NASA's Global Orthorectified Landsat Data Set," Photogrammetric Engineering and Remote Sensing, vol. 70, no. 3, pp. 313-322, 2004. [7] Y. Liu, X. Wang, F. Ling, S. Xu dan C. Wang, "Analysis of Coastline Extraction from Landsat 8 OLI Imagery," Water, vol. 9, no. 11, pp. 1-26, 2017. [8] K. Rokni, A. Ahmad, A. Selamat dan S. Hazini, "Water Feature Extraction and Change Detection Using Multitemporal Landsat Imagery," Remote Sensing, vol. 6, no. 5, pp. 4173- 4189, 2014. [9] Y. Yang, Y. Liu, M. Zhou, S. Zhang, W. Zhan, C. Sun dan Y. Duan, "Landsat 8 OLI Image Based Terrestrial Water Extraction from Heterogeneous Backgrounds Using A Reflectance Homogenization Approach," Remote Sensing of Environment, vol. 171, pp. 14-32, 2015. [10] L. Ji, X. Geng, K. Sun, Y. Zhao dan P. Gong, "Target Detection Method for Water Mapping Using Landsat 8 OLI/TIRS Imagery," Water, vol. 7, no. 2, pp. 794-817, 2015. [11] W. Li dan P. Gong, "Continuous Monitoring of Coastline Dynamics in Western Florida with A 30-year Time Series of Landsat Imagery," Remote Sensing of Environment, vol. 179, pp. 196-209, 2016. [12] G. Sarp dan M. Ozcelik, "Water Body Extraction and Change Detection Using Time Series: A Case Study of Lake Burdur, Turkey," Journal of Taibah University for Science, vol. 11, pp. 381-391, 2017. [13] Pemerintah Kabupaten Jepara, "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2012 - 2017," Pemerintah Kabupaten Jepara, 2012, 2012. [14] Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2013, Bogor: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, 2014. [15] Pusat Studi Kebencanaan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jepara, Penyusunan Peta Rawan Bencana Kabupaten Jepara, Yogyakarta: Pusat Studi Kebencanaan UGM, 2017. [16] E. Poro, "Analisis Pengaruh Gelombang terhadap Perubahan Garis Pantai untuk Optimalisasi Pantai Wisata Kabupaten Jepara, Jawa Tengah," Yogyakarta, 2011. [17] W. Atmodjo, "Geomorfologi Pesisir Pantai Benteng Portugis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara," Jurnal Kelautan Tropis, vol. 19, no. 2, pp. 150-160, 2016. [18] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. [19] Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. [20] M. A. Marfai dan K. Permana, Erosi dan Sedimentasi Kawasan Pesisir Jepara. Dalam Sunarto, M. A. Marfai dan M. A. Setiawan, Geomorfologi dan Dinamika Pesisir Jepara (hal. 39-76), Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014. | id_ID |
dc.description.abstract | Abrasi dan sedimentasi merupakan proses yang terjadi di pesisir Kecamatan Donorojo yang
diakibatkan oleh energi gelombang, arus, angin, dan pasang surut. Aktivitas manusia yang
terwujud dalam jenis penggunaan lahan tempat pelelangan ikan (TPI), tambak, permukiman,
pariwisata, dan kebun campuran dapat mempengaruhi dinamika proses di kawasan pesisir.
Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan dan menganalisis tingkat kerawanan bencana
abrasi di Kecamatan Donorojo. Peta kerawanan bencana abrasi dibuat dari hasil analisis
overlay beberapa parameter, seperti erosi, morfologi pantai, penutup lahan pesisir, arah
gelombang, dan material pantai. Analisis citra satelit secara multitemporal digunakan untuk
melihat kecenderungan proses yang terjadi di pesisir Kecamatan Donorojo selama 20 tahun
(1997 ke 2017). Hasil analisis dari berbagai sumber data hingga diperoleh peta kerawanan
abrasi kemudian dilakukan validasi dengan observasi di lapangan dan wawancara penduduk
setempat. Terdapat tiga kelas kerawanan abrasi yang ada di pesisir Kecamatan Donorojo,
yaitu kelas rendah, kelas sedang, dan kelas tinggi. Adanya tiga kelas kerawanan abrasi
disebabkan karena penutup lahan dan material pantai yang berbeda-beda. Kondisi morfologi
dan material pantai yang berbeda menghasilkan kekuatan abrasi yang berbeda sebagai akibat
dari pengaruh gelombang yang berbeda. Selain disebabkan oleh fenomena alam, abrasi di
Kecamatan Donorojo juga dipicu oleh aktivitas penambangan pasir besi. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan kebijakan terkait dengan mitigasi bencana
dan pengurangan risiko bencana di Kecamatan Donorojo. | id_ID |