PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F0 JAMUR MERANG (Volvareavolvaceae) PADA MEDIA BERAS MERAH (Oryzanivara) DENGAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG BERBEDA
Abstract
Budidaya jamur merang merupakan komoditi holtikultura yang memiliki prospek yang sangat potensional untuk dikembangkan. Biji-bijian serelia seperti sorgum, juwawut, padi dan gandum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat media bibit jamur. Dibandingkan umbi-umbian, nilai energi pada beras lebih besar. Beras merah memiliki kandungan karbohidrat dan energi yang tinggi. Pada 100g beras merah terdapat 7,5 g protein, 77,6 g karbohidrat, 16 g kalsium, 163 g fosfor, dan 0,21 g vitamin B. Karbohidrat yang terkandung pada ekstrak beras merah sebesar 3,79 %, Bubur Beras Merah 19,38% dan pada Tepung Beras Merah 51,46%. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pertumbuhan Miselium Bibit F0 Jamur Merang pada media alternatif Ekstrak, tepung dan Bubur beras merah. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola factor tunggal yakni perlakuan variasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada pengamatan hari ke-7, diameter miselium terbesar yakni 9 cm pada perlakuan jamur merang media tepung beras merah (J2M3) dengan warna putih kompak dengan kerapatan yang baik. Sedangkan diameter miselium terkecil yakni 3,8 cm pada perlakuan jamur merang media bubur beras merah (J2M2) dengan warna putih kompak dan kerapatan miselium yang kurang. Maka, beras merah dapat digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bibit F0 jamur tiram dan merang dan pertumbuhan miselium paling baik yakni pada media tepung beras merah.