dc.contributor.author | Zahara, Akhadani Afta | |
dc.contributor.author | Suparti, S | |
dc.date.accessioned | 2019-06-25T02:01:52Z | |
dc.date.available | 2019-06-25T02:01:52Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.citation | Achmad, dkk. (2013). Panduan Lengkap Jamur. Jakarta : Penebar Swadaya. Agromedia. (2009). Buku Pintar Bertanam Jamur Konsumsi. Jakarta : Agromedia Pustaka Utama Betharia, Nawangwulan. (2017). “Pemanfaatan biji nangka sebagai alternatif untuk pertumbuhan bibit F0 jamur tiram putih dan jamur merang”.Skripsi FKIP UMS. Cappuccino, James G and Sherman Natalie. (2013). Manual Laboratorium Biologi. Jakarta: EGC. Cahyaningsih, Fitri. (2017). “Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram Dan Jamur Merang Pada Ubi Singkong Sebagai Media Alternatif” .Skripsi FKIP UMS Gunawan, A.W. (2008). Usaha Pembibitan Jmaur. Jakarta : Penebar Swadaya Gandjar, Indrawati R.,Sjamsurizal, Wellyzar.,dan Oetari, Ariyanti. (2014). Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Retnowati, Yuliana. Dkk. (2012). “Pertumbuhan Kapang Monascus purpureus, Aspergillus flavus, dan Penicillium sp. Pada Media beras, jagung, dan kombinasi beras jagung”. Skripsi. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Sani, Berlin. (2016). Asyiknya budidaya jamur diperkotaan (udara panas). Jakarta : Kata Pena Sunarmi, Yohana ipuk dan Saparinto, Cahyo. (2015). Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Depok : Penerbit Swadaya Utama, Zulman Harja. (2015). Budidaya Padi Pada lahan Marjinal. Yogyakarta : CV Andi offset. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2527-533X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/10897 | |
dc.description.abstract | Budidaya jamur merang merupakan komoditi holtikultura yang memiliki prospek yang sangat potensional untuk dikembangkan. Biji-bijian serelia seperti sorgum, juwawut, padi dan gandum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat media bibit jamur. Dibandingkan umbi-umbian, nilai energi pada beras lebih besar. Beras merah memiliki kandungan karbohidrat dan energi yang tinggi. Pada 100g beras merah terdapat 7,5 g protein, 77,6 g karbohidrat, 16 g kalsium, 163 g fosfor, dan 0,21 g vitamin B. Karbohidrat yang terkandung pada ekstrak beras merah sebesar 3,79 %, Bubur Beras Merah 19,38% dan pada Tepung Beras Merah 51,46%. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pertumbuhan Miselium Bibit F0 Jamur Merang pada media alternatif Ekstrak, tepung dan Bubur beras merah. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola factor tunggal yakni perlakuan variasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada pengamatan hari ke-7, diameter miselium terbesar yakni 9 cm pada perlakuan jamur merang media tepung beras merah (J2M3) dengan warna putih kompak dengan kerapatan yang baik. Sedangkan diameter miselium terkecil yakni 3,8 cm pada perlakuan jamur merang media bubur beras merah (J2M2) dengan warna putih kompak dan kerapatan miselium yang kurang. Maka, beras merah dapat digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bibit F0 jamur tiram dan merang dan pertumbuhan miselium paling baik yakni pada media tepung beras merah. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek Ke-3 | id_ID |
dc.title | PERTUMBUHAN MISELIUM BIBIT F0 JAMUR MERANG (Volvareavolvaceae) PADA MEDIA BERAS MERAH (Oryzanivara) DENGAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG BERBEDA | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |