Show simple item record

dc.contributor.authorAgustina, Tri
dc.contributor.authorIndarto, Dono
dc.contributor.authorSandy, Yatty Destani
dc.date.accessioned2019-07-25T12:45:14Z
dc.date.available2019-07-25T12:45:14Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citation1. Franks, P.W., Hanson, R.L., Knowler, W.C., Silver, M.L., Benneti., dan Looker H.C. 2010. Childhood obesity, other cardiovasculer risk factor, and premature death. New England Journal Medicine. Vol. 362, hlm.485-93. 2. De Onis, M., Bloosner, M., dan Borghi, E. 2010. Global prevalence and trends of overweight and obesity among preschool children. American Journal of Clinical Nutrition. Vol.92, hlm. 1257-64. 3. Brosnan, M.E., brosnan, J.T., dan Young, V.R. 2011. Nutrition and Metabolism. The Nutrition Society Textbook Series. Second Edition. Willey-Blackwell: hlm. 72. 4. Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 5. Fretham, S.J.B., Carlos, E.S., dan Georgieff, M.K. 2011. The role of iron in learning and memory. Advance Nutrition. Vol.2, hlm. 112-21. 6. Sjarif, D.R., Lestari, E.D., Mexitalia, M., dan Nasar, S.S. 2011. Obesitas Anak dan Remaja. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: IDAI, hlm. 230 – 241. 7. Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. 8. Almatsier, S., Susirah, S., dan Moesijanti, S. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 9. Toschke, A.M., Kuchenhoff, H., Koletzko, B., dan Von, K.R. 2005. Meal Frequency and Childhood Obesity. Obesity Res. vol. 13, no. 11, hlm. 1932-8 10. Marcia, N., Suscher, PK., Lacey, K., dan Roth SL. 2010. Nutrition Theraphy and Pathophysiology 2/e. 2nd ed. USA: Wadsworth Cangange Learning 11. Stopler, T. 2008. Medical Nutrition Therapy for Anemia. In: L. Kathleen M, Sylvia ES. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Theraphy, 12th Edition. USA: Sauders. 31:80 12. Febrianti., Waras, BU., dan Adriana. 2013. Lama Haid dan kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal kesehatan Reproduksi. Vol.4 (1). 11-15 13. Balci, YI., Karabulut, A., Gurses, D., dan Covut, IE. 2012. Prevalenceand Risk Factors of Anemia among Adolescents in Denizli Turkey. Iran J Pediatr. 22(1), 11-18 14. Pohan, DE. 2015. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi Jurusan Olahraga Universitas Negri Medan Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Keshatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan 15. Dahliah., Rasfayanah., Dewi, C., dan Yusriani. 2018. Hubungan antara Lama Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2016. Window of Health. Vol.1 (1). 56-60 16. Sari, WP. 2016. Hubungan antara Status Gizi, Siklus dan Lama Menstruasi dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di SMA Negeri Surabaya. Tesis. Universitas Airlangga Surabaya 17. Mclean. 2008. Worldwide Prevalence of Anemia, WHO Vitamin and Mineral NutritionInformation System 1993-2005. Public Health Nutrition. Vol.12 (4): 444-454 18. Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakartaid_ID
dc.identifier.issn2656-7490
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11229
dc.description.abstractAnemia dan status gizi lebih merupakan gangguan gizi yang sering terjadi pada remaja putri di Indonesia.Keadaan anemia gizi besi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait, diantaranya jumlah zat besi dalam makanan yang tidak cukup karena rendahnya konsumsi protein hewani. Faktor lain yang dapat menurunkan kadar Hb pada remaja putri seperti lama menstruasi yang tidak normal. Status gizi pada remaja dipengaruhi oleh asupan makanan yang seimbang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama menstruasi, asupan Fe dan proteindengan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri status gizi lebih. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Multistage random sampling digunakan untuk menentukan 90 subjek penelitian dari remaja putri di 5 SMA/SMK di Kabupaten Boyolali. Data asupan menggunakan metode food recall 24 jam dan semi quantitative-food frequency questionare (SQ-FFQ)dan kadar Hb dengan metode cyanmethaemoglobin. Data dianalisis denganuji Chi-squared yang sudah dilakukan koreksi (Fisher’s Exact Test).Sebanyak 53,3% remaja putri memiliki kadar Hb <12mg/dl dan 87,77% remaja putri termasuk kategori obes. Asupan protein kategori baik ditemukan pada 56,7% remaja putri sedangkan asupan Fe kategori baik 91,1%.Lama menstruasi berhubungan bermakna dengan kadar Hb (p= 0,003). Asupan Fe dan asupan protein berhubungan tidak bermakna dengan kadar Hb (p= 0,465 dan p= 0,673). Lama menstruasi berhubungan bermakna dengan kadar Hb pada remaja putri status gizi lebih. Asupan Fe dan protein berhubungan tidak bermakna dengan kadar Hb pada remaja putri status gizi lebih. Pemeriksaan kadar hepsidin, feritin dan sitokin proinflamasidiperlukan untuk mengidentifikasi gangguan jalur metabolisme besi pada remaja putri status gizi lebih.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProceedings of Continuing Medical Education, Workshop and Symposium Maternity: Medical Update Emergency Obstetry and Gynecology in the Primary Careid_ID
dc.titleHubungan Lama Menstruasi, Asupan Fe dan Protein dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri dengan Status Gizi Lebihid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record