Show simple item record

dc.contributor.authorJalil, Muhamad
dc.date.accessioned2019-08-07T02:48:49Z
dc.date.available2019-08-07T02:48:49Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationBos, R., Windono, T., Woerdenbag, H. J., Boersma, Y. L., Koulman, A., & Kayser, O. (2007). HPLC‐photodiode array detection analysis of curcuminoids in Curcuma species indigenous to Indonesia. Phytochemical Analysis, 18(2), 118–122. https://doi.org/10.1002/pca.959 Delin, W., & Larsen, K. (2000). Zingiberaceae. Flora of China, 24, 322–377. Farrer, H. (1999). Perawatan Maternitas (Vol. 2). Jakarta: EGC. Fimela. (2016). Resep Beras Kencur Segar dan Sehat. Retrieved March 11, 2019, from https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3759103/resep-beras-kencur-segar-dan-sehat Hadi, C. G. (2014). Museum Tanaman Herbal Indonesia di Solo. eDimensi Arsitektur Petra, 2(1), 257–261. Hayakawa, H., Minaniya, Y., Ito, K., Yamamoto, Y., & Fukuda, T. (2011). Difference of Curcumin Content in Curcuma longa L.(Zingiberaceae) Caused by Hybridization with Other Curcuma Species. American Journal of Plant Sciences, 2, 111–119. Hernawan, E., & Meylani, V. (2016). Analisis Karakteristik Fisikokimia Beras Putih, Beras Merah, dan Beras Hitam (oryza Sativa L., Oryza Nivara dan Oryza Sativa L. Indica). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 15(1), 79–91. Hidayah, N. (2018). Kajian Formulasi, Karakteristik Fitokimia Dan Sensori Es Krim Jamu Tradisional Beras Kencur. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(2), 67. https://doi.org/10.26576/profesi.263 Jalil, M. (2019). Sisa dan Sisi Lain Tsunami Selat Sunda. Retrieved March 12, 2019, from https://news.detik.com/kolom/d-4396728/sisa-dan-sisi-lain-tsunami-selat-sunda Latifah, N. J. (2014). Uji Aktivitas Jamu Gendong Beras Kencur (Oryza Sativa L.; Kaempferia Galanga L.) sebagai Antidiabetes pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 1(1). Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/192985/uji-aktivitas-jamu-gendong-beras-kencur-oryza-sativa-l-kaempferia-galanga-l-seba Li, S., Yuan, W., Deng, G., Wang, P., Yang, P., & Aggarwal, B. B. (2011). Chemical Composition and Product Quality Control of Turmeric (Curcuma longa L.). Pharmaceutical Crops, 5(1), 28–54. https://doi.org/10.2174/2210290601102010028 Lim, T. K. (2016). Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. Cham: Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-26065-5 Mishra, J., Bhardwaj, A., & Misra, K. (2018). Curcuma sp.: The Nature’s Souvenir for High-Altitude Illness. In Management of High Altitude Pathophysiology (pp. 153–169). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813999-8.00008-2 Ningtyas, G. (2017). Uji Efektivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val) Dalam Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan. (s1). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/50575/ Nuria, M. C., Dewi, D. R., Septaningsih, S., & Sumantri, S. (2008). Pemeriksaan Angka Kuman Dan Jamur Serta Identifikasinya Pada Jamu Gendong Beras Kencur Dan Temu Lawak (Curcuma Xanthorhiza Roxb.) Di Kabupaten Semarang Bagian Selatan. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 5(2), 32–36. Prasad, R., Kumar, D., Kant, V., Tandan, S. K., & Kumar, D. (2017). Curcumin Enhanced Cutaneous Wound Healing by Modulating Cytokines and Transforming Growth Factor in Excision Wound Model in Rats. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6(7), 2263–2273. https://doi.org/10.20546/ijcmas.2017.607.266 Purwaningsih, E. H. (2013). Jamu, Obat Tradisional Asli Indonesia Pasang Surut Pemanfaatannya di Indonesia. eJournal Kedokteran Indonesia, 1(2), 85–89. Raina, M. H. (2011). Ensiklopedi Tanaman Obat untuk Kesehatan (1st ed.). Yogyakarta: Penerbit Absolut. Rejeki, S., & Ernawati. (2010). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Penyembuhan Luka Perineum Ibu Pasca Persalinan Di Puskesmas Brangsong Dan Kaliwungu Kabupaten Kendal. PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL, 1(1). Retrieved from https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/53. Royyani, M. F., Lestari, V. B., Agusta, A., & Efendy, O. (2018). Kajian Etnobotani Ramuan Pasca Melahirkan pada Masyarakat Enggano. Berita Biologi, 17(1), 31–38. Sari, I. D., Yuniar, Y., Siahaan, S., Riswati, R., & Syaripuddin, M. (2015). Tradisi Masyarakat Dalam Penanaman Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat Di Pekarangan. Indonesian Pharmaceutical Journal, 5(2), 123–132. Septiana, A. T., Samsi, M., & Mustaufik, M. (2017). Pengaruh Penambahan Rempah dan Bentuk Minuman terhadap Aktivitas Antioksidan Berbagai Minuman Tradisional Indonesia. AgriTECH, 37(1), 7–15. https://doi.org/10.22146/agritech.17001 Shanbhag, T. V., Chandrakala, S., Sachidananda, A., Kurady, B. L., Smita, S., & Ganesh, S. (2006). Wound healing activity of alcoholic extract of Kaempferia galanga in Wistar rats. Indian Journal of Physiology and Pharmacology, 50(4), 384–390. Sidhu, G. S., Singh, A. K., Thaloor, D., Banaudha, K. K., Patnaik, G. K., Srimal, R. C., & Maheshwari, R. K. (1998). Enhancement of wound healing by curcumin in animals. Wound Repair and Regeneration: Official Publication of the Wound Healing Society [and] the European Tissue Repair Society, 6(2), 167–177. Solehan, J. R., Damayanti, M. N., & Cahyadi, J. (2015). Perancangan Kampanye Sosial Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Manfaat Dan Potensinya Kepada Anak Usia SMP. Jurnal Desain Komunikasi Visual Adiwarna, 1(6). Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/79360/perancangan-kampanye-sosial-pengenalan-tanaman-obat-keluarga-toga-manfaat-dan-po Sukmawati, P. A., Proborini, M. W., & Kawuri, R. (2017). Total Bakteri Pada Jamu Tradisional di Pasar Kedonganan Kelurahan Jimbaran Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Biologi Udayana, 16(2). Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/12100 Widoyoko, E. P. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11309
dc.description.abstractTradisi minum jamu beras kencur masih ditemukan di Desa Waymuli Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menjelaskan karakteristik tanaman rimpang sebagai bahan untuk membuat jamu beras kencur bagi ibu pasca persalinan; (2) menjelaskan pengetahuan masyarakat lokal pembuatan jamu beras kencur bagi ibu pasca persalinan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif. Waktu pelaksanaan yaitu berlangsung tanggal 11-31 Januari 2019. Data penelitian diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode triangulasi. Hasil penelitian: (1 Rimpang Curcuma longa dan Kaempferia galanga digolongkan keluarga Zingiberaceae yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat pengering luka pasca persalinan. (2) Bahan jamu beras kencur berupa: 9 rimpang kencur, 3 rimpan kunyit, ½ sendok teh beras, dan sedikit garam; pembuatan dengan cara ditumbuk sampai halus, kemudian disaring sehingga diperoleh sari jamu beras kencur; dan asas manfaat jamu beras kencur berdasarkan kepercayaan masyarakat lokal adalah dapat mempercepat luka, memperlancar ASI, menghilangkan rasa pegal pasca kelahiran.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titlePemanfaatan Curcuma longa dan Kaempferia galanga sebagai Bahan Pembuatan Jamu "Beras Kencur" Bagi Ibu Pasca Persalinanid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record